Disinggung Penyesalan Terbesarnya, Ferry Irawan Ungkap Perjuangan sang Ibu saat Dirinya Dipenjara
Ferry Irawan mengungkapkan perjuangan ibundanya, Hariati saat dirinya dipenjara dalam kondisi kesehatan yang terganggu.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Salma Fenty
Momen tersebut tentu berat dan tak bisa dilupakan oleh Ferry Irawan.
"Perjuangannya itu aku ngelihat dia dateng ke Kediri naik kereta terus."
"Berat, susah aku untuk ngelupain, mungkin seumur hidup aku nggak bisa ngelupain."
"Naik kereta itu menempuh waktu kurang lebih 11 jam dengan keadaan kakinya yang udah sakit," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ferry Irawan juga menyampaikan pesan haru yang diberikan oleh ibundanya.
Ferry Irawan diminta agar tak membenci siapa pun, tidak boleh balas dendam, serta memaafkan orang lain.
"Beliau cuma jenguk sekali waktu itu, cuma bilang 'Sabar ya, kita nggak boleh benci terhadap siapa pun, kita tidak boleh membalas apa pun, jangan zalim dibalas dengan kezaliman, pokoknya sudah, maafkan dan lupakan', cuma itu aja pesennya mama."
"Karena bukan hak kita juga untuk membenci makhluknya Allah juga," paparnya.
Ferry Irawan menyadari setiap manusia tak ada yang memiliki hak untuk menghakimi orang lain.
"Bukan hak kita juga untuk menghakimi siapa pun dan bukan hak saya juga untuk menghakimi," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hariati yang turut hadir pun diminta untuk menyampaikan perasaannya saat Ferry Irawan dipenjara.
"Mami, ketika harus menghadapi ini semua, apa dalam benak mami, putra tercinta menghadapi masalah yang tidak mudah?" tanya Rian.
Tak dipungkiri, Hariati tidak menyangka Ferry Irawan terseret kasus KDRT dan harus mendekam di penjara.
Kendati demikian, Hariati bersyukur masih diberi kesempatan untuk berkumpul lagi bersama Ferry Irawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.