Original Series Jadi Andalan Saat Bioskop Tutup Imbas Pandemi
Empat tahun meramaikan pasar Over The Top (OTT), WeTV menciptakan tren dan mengubah lanskap industri di pasar Asia Tenggara.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat tahun meramaikan pasar Over The Top (OTT), WeTV menciptakan tren dan mengubah lanskap industri di pasar Asia Tenggara.
Tidak hanya sebagai platform teratas untuk konten Mandarin, tetapi juga untuk hiburan Asia premium lainnya seperti konten Korea, Thailand dan Jepang untuk audiens Indonesia.
Country Head WeTV Lesley Simpson mengatakan, kehadiran WeTV di Indonesia tidak sekedar menyajikan konten hiburan, tapi juga investasi, alih teknologi dan terutama penciptaan lapangan kerja.
“Selama kehadiran di Indonesia, kami telah menjadi destinasi penggemar series Tiongkok populer yang digemari penonton di Indonesia meramaikan industri konten lokal dengan memproduksi film original yang melibatkan sumber daya lokal Indonesia," katanya di Jakarta belum lama ini.
Baca juga: Series Layangan Putus di WeTV Pernah Ditonton Lebih dari 15 Juta Kali dalam Sehari
"Selama pandemi Covid-19 kemarin, kami justru paling aktif memproduksi Original series yang membuat roda industri tetap berputar di saat bioskop-bioskop tutup dan para kru produksi tetap bekerja,” jelas Lesley.
Ia mencontohkan, sejumlah serial original yang menjadi perbincangan publik dan viral di media sosial seperti My Lecturer My Husband, Imperfect: The Series, Little Mom, Antares, Layangan Putus hingga Kupu Malam.
Selain itu terdapat pula judul-judul serial Tiongkok yang menjadi favorit penonton Indonesia seperti The Love You Give Me, Once We Get Married, Who Rules The World, Here We Meet Again, Have a Crush on You, You Are My Glory dan banyak judul lainnya. Sejumlah judul juga tersedia dalam pilihan audio bahasa Indonesia.
Lesley Simpson memastikan setiap konten yang disajikan kepada penonton diproduksi dengan perencanaan yang matang bahkan melakukan penelitian mendalam, analisis dan mengoptimalkan teknologi informasi untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.
"Salah satunya adalah inovasi flying comment / komentar bareng yang ternyata sangat digemari oleh penonton di Indonesia,” jelas Lesley Simpson.
Di luar drama Tiongkok, WeTV menyajikan beragam genre tontonan lain berupa variety show seperti Love Signal 1-6, The Fairy Tales, Chuang 2018-2021, HaHaHaHaHa 1-3, Go Fridge dan banyak lainnya serta serial animasi Tiongkok seperti Soul Land, Perfect World, Fights Break Sphere, Throne of Seal dan banyak lagi.
Vice President Tencent Online Video Jeff Han mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, sebanyak 56 judul WeTV Original Series telah diproduksi untuk meramaikan pasar konten hiburan di Asia Tenggara dan berbagai langkah strategi yang dilakukan ini membuat WeTV berada di peringkat ke-3 untuk platform OTT di Asia Tenggara pada 2022 berdasarkan jumlah pengunduh.
“Sebagai bagian dari Tencent Video, WeTV jadi platform Top of Mind untuk konten Mandarin di Indonesia dan menjadi OTT yang terus tumbuh di kawasan Asia Tenggara. Karena itu, kami berkomitmen yang kuat dengan mengutamakan selera pengguna terhadap konten dengan kualitas tinggi,” jelas Jeff Han.
Head of WeTV Kaichen Li mengatakan pihaknya terus peningkatan kualitas produksi, meningkatkan standar untuk konten yang baik, dan inovasi. Hal ini dilakukan dalam rangka mengakomodasi selera pelanggan.
"Kami berkomitmen menjadi OTT dan berinvestasi jangka panjang di Indonesia. Dengan menghadirkan konten-konten Mandarin dan original Series telah membawa kami mampu bersaing di industri yang sangat kompetitif, baik di Asia Tenggara dan Indonesia,” jelas Kaichen Li.