Sekilas Mirip, Ini Perbedaan Cacar Air dengan Monkeypox
Meski dari gejala sama-sama mengakibatkan demam, secara klinis cacar air dan Monkeypox bisa dibedakan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun lalu, ramai terdengar soal cacar monyet atau Monkeypox yang muncul menginfeksi orang-orang.
Sekilas tampak mirip, Monkeypox nyatanya punya beberapa perbedaan dengan cacar air biasa.
Menurut Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis, Ikatan Dokter Anak Indonesia. Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), secara klinis cacar air dan Monkeypox bisa dibedakan.
"Secara klinis bisa dibedakan," ungkapnya pada media briefing virtual, Rabu (4/10/2023).
Secara penyebab, cacar monyet adalah virus monkeypox dari genus orthopoxvirus dalam keluarga poxviridae.
Sedangkan penyebab cacar air adalah virus varicella zooster. Sementara penyebab cacar adalah virus variola dari genus orthopoxvirus.
Dari segi gejala, keduanya memang menyebab kan demam.
Baca juga: Bopeng pada Pasien Cacar Air Bisa Dicegah, Ketahui Cara Mengantisipasinya
Namun, demam yang disebabkan oleh Monkeypox terbilang cukup berat.
"Demamnya biasanya heboh bukan main. Mirip cacar yang sudah tidak ditemukan muka bumi," jelasnya.
Kedua, ruam atau bintik-bintik berisi cairan awalnya tidak muncul pada batang tubuh.
Namun dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lain.
Ketiga, cacar air sangat jarang dan hampir tidak ada muncul di telapak tangan atau pun kaki.
Namun pada Monkeypox, bintik-bintik berair bisa muncul pada telapak tangan dan kaki.
Keempat, pada Monkeypox bisa muncul kelenjar yang membesar, terutama di leher, ketiak atau selangkangan.
Sedangkan cacar air tidak menimbulkan pembengkakan getah bening.
"Keempat, perbandingan cacar air paling cepat sembuh dan jarang menimbulkan kematian,"pungkasnya.