"Dari album pertama tuh memang agak kesulitan dia. Jadi, dia isi (mengaransemen lagu), dia berusaha. (Pendapat) dari yang lain, 'Ah, kayaknya kurang, kurang enak', dia ngisi lagi, 'Ah, kurang enak'. Akhirnya sampai dia sendiri juga jadi kayak frustrasi," lanjutnya.

Masuk album berikutnya, Ariel meminta rekan-rekannya untuk tidak terlalu mengandalkannya membuat lagu.

Bukan tanpa sebab, Ariel merasa ada waktunya ia akan kehabisan ide untuk membuat lagu.

"Lumayan depresi nungguin ini lagunya di mana. Sudah lagi manggung, tanggal segini launching lagu," tutur Ariel.

"Gue ngomong sama anak-anak gue nggak nuntut satu lagu, lo pancing saja. Uki waktu itu ada lagu Langit Tak Mendengar, dia main gitar, gue kepancing. Wah enak nih," katanya lagi.

Ariel menilai, Andika tidak banyak kontribusi dalam penciptaan lagu.

"Kebanyakan yang dibikin sama Andika itu, kebanyakan kalau nggak dari Indra, kalau nggak dari Lukman, kalau nggak dari Uki, biasanya," kata Ariel.

"Karena dia kebingungan mau ngisi apa. Kecuali (lagu) yang aman-aman ya, kayak nge-block doang," lanjutnya.

Hingga album berikutnya, Andika pun tetap sama kesulitan dalam aransemen lagu-lagu Peterpan. 

"Seperti 'menggendong' jadinya. Bukan cuma gue, kita semua. Karena pada saat gua bilang (Andika) kurang oke, semuanya bilang kurang oke," ungkap.

Karena alasan itu, Ariel merasa sudah tidak sejalan dengan Andika.

Rupanya, personel lainnya juga merasakan hal sama.