Sutradara Faozan Rizal Serius Dalam Memotret Cerita Untuk Film Terbarunya
Faozan Rizal dalam merangkai gambar untuk film terbarunya, "Syirik," menjadi salah satu alasan utama di balik penerimaannya terhadap tawaran produksi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Keseriusan sutradara handal, Faozan Rizal dalam merangkai gambar untuk film terbarunya, "Syirik," menjadi salah satu alasan utama di balik penerimaannya terhadap tawaran produksi film.
Kameramen yang sukses menggarap Film Ainun Habibie ini menerima ajakan dari Hestu Saputra, produser Ganesa Films, untuk menjadi bagian dari proyek menarik ini.
"Saya menerima ajakan Hestu Saputra untuk menjadi kameramen, karena Hestu ingin memotret cerita Syirik menjadi rangkaian gambar yang menarik untuk ditonton," jelas Faozan Rizal saat ditemui di lokasi syuting di Banyucoto, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kamis (9/11/2023).
Selain keseriusan sutradara dalam merangkai gambar, Faozan menegaskan bahwa cerita yang berbeda dari film-film sebelumnya menjadi syarat utama yang membuatnya menerima tawaran ini.
Sutradara film Habibie Ainun ini menolak untuk memotret ulang cerita yang sama, dengan alasan bahwa tidak ada hal yang istimewa dalam melakukan pekerjaan yang sudah dilakukan orang lain.
Sebagai kameramen yang telah meraih penghargaan sebagai yang terbaik lewat film Salawaku pada Festival Film Indonesia 2016, Faozan Rizal mengungkapkan bahwa tujuan utamanya bukanlah meraih penghargaan, melainkan bekerja secara total dan menghasilkan karya yang baik.
Ia menegaskan bahwa motivasinya sebagai seorang pekerja film adalah memberikan yang terbaik dalam setiap proyek yang diambilnya.
"Meraih penghargaan pada sebuah festival film bukan tujuan utama dalam saya bekerja. Tapi bekerja total dengan hasil yang baik, motivasi saya dalam melakukan pekerjaan sebagai pekerja film," katanya.
Faozan Rizal juga terkenal sebagai seorang yang selalu mempelajari setiap perkembangan teknologi kamera. Hal ini dilakukannya agar dapat menghadapi perkembangan teknologi digital dalam bidang kamera tanpa kesulitan.
"Setiap saat saya mempelajari perkembangan kamera. Kalau memang ada masalah, saya tidak malu belajar dari anak muda yang lebih menguasai teknologi digital," tuturnya.
Dengan memiliki mitra sutradara yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, Faozan optimis bahwa film 'Syirik' akan mendapatkan apresiasi tinggi dari penonton di Indonesia.
Ia menekankan pentingnya kerja keras dan keseriusan produser dalam mempromosikan film ini untuk mencapai kesuksesan yang diinginkan.
"Kerja keras dan sungguh-sungguh untuk menghasilkan film yang bagus, tidak akan mengkhianati hasil. Insya Allah, film Syirik akan mendapatkan penonton jutaan. Tinggal keseriusan produser dalam mempromosikan film ini," tutur Faozan Rizal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.