Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Perjalanan 20 Tahun Karier Teuku Rifnu Wikana, Dibayar Ratusan Ribu dan Tidur di Warung Rokok

ktor Teuku Rifnu Wikana berbagi cerita tentang perjalanan kariernya di dunia akting sejak tahun 2003.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Perjalanan 20 Tahun Karier Teuku Rifnu Wikana, Dibayar Ratusan Ribu dan Tidur di Warung Rokok
istimewa
Teuku Rifnu Wikana dalam gala premiere film 'Srimulat: Hil Yang Mustahal' di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (12/5/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Aktor Teuku Rifnu Wikana berbagi cerita tentang perjalanan kariernya di dunia akting sejak tahun 2003.

Teuku Rifnu Wikana memulai kariernya di panggung teater di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Baca juga: Kisah Teuku Rifnu Wikana Sebelum Jadi Aktor Terkenal, Berawal dari Ditolak di Teater Bulungan

Ia mengasah kemampuan aktingnya darisana, yang kemudian meramaikan industri perfilman.

Film pertama yang dibintangi Teuku Rifnu Wikana berjudul 'Mengejar Matahari'. Ia berperan sebagai Teman Obet Besar yang tayang di bioskop tahun 2004.

Teuku Rifnu Wikana ketika ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, belum lama ini.
Teuku Rifnu Wikana ketika ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, belum lama ini. (wartakotalive.com/Arie Puji W)

"Honor saya gak sampai satu juta lah baik dari teater atau film," kata Teuku Rifnu Wikana ketika ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, belum lama ini.

Selama merantau di Jakarta, Rifnu pun memulainya dari nol.

Baca juga: Cerita Teuku Rifnu Wikana Soal Adegan Nembang Jawa di Film Srimulat: Hil Yang Mustahal

Kehidupannya pun sangat sulit namun ia terus berjuang demi mimpinya sebagai aktor.

Berita Rekomendasi

"Sulit banget cuy. Aku sampai ke Jakarta ikut Festival Film Independent Jakarta. Saya peserta masuk 16 besar, saya tidur di halte Senayan, dulu ada Parkir Timur Senayan tempat orang balapan mobil mewah," ucap pria berusia 43 tahun itu.

"Aku nongkrong di tempat rokok dan tidur disitu seminggu saat audisi. Nyamuknya gede gede banget," sambungnya.

Berjalannya waktu, Rifnu mulai kebanjiran tawaran film. Ia pun menerimanya demi kebutuhan hidup dan bertahan dari kerasnya Jakarta sebagai orang rantauan.

"Pada akhirnya orang datang kepada kita, ini mas Rifnu budgetnya sekian ratus, ini ini ini kira kira mas Rifnu masih kurang? Ya udah saya terima. Ya pada akhirnya orang bisa menilai semua dengan keikhlasan," jelasnya.

Lalu, Rifnu menceritakan bagaimana dirinya bisa hidup dari honor ratusan ribu setiap project film.

Ia pun sering tidur di TIM dan membaca sastra di Perpustakaan HB Jassin di Cikini, Jakarta Pusat.

"Aku baca semua karya sastrawan di HB Jassin itu. Udah kayak rumah sendiri lah. Disitu jalan pulang syuting jam 12 malam jalan kaki ke TIM, karena uang hanya ada 10 ribu buat ngopi besok dan ngerokok. Kalau ongkos keluarin uang besok gak bisa ngopi," terangnya.

Dengan perjalanan kariernya itu, Teuku Rifnu Wikana menegaskan dirinya bekerja sebagai seorang aktor penuh dengan ketulusan. Ia akan menerima tawaran melihat dari cerita yang akan diangkat oleh sebuah rumah produksi.

"Au dari dulu mengenal kesenian punya prinsip, tagline nya Seni Tau Kapan Dia Harus Balas Budi. Jadi saya senang setulus hati buat seni, jadi melakukannya dengan ikhlas dan gak pernah jenuh sampai akhirnya sudah banyak film yang aku terima," ujar Teuku Rifnu Wikana. (Wartakotalive.com/ARI).

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas