TRIBUNNEWS.COM - Aktris Nirina Zubir diketahui memerankan sosok bernama Hana pada film Jatuh Cinta Seperti Di Film-film.

Hana adalah seorang wanita yang kehilangan warna dalam hidupnya sepeninggal suaminya karena sakit.

Kala memerankan karakter Hana, Nirina Zubir mengungkapkan sempat kehilangan kontrol dengan emosinya.

Momen tersebut dialami Nirina Zubir saat tengah dalam adegan bersama Ringgo Agus yang berperan sebagai Bagus.

Pada saat itu Nirina harus melakoni adegan perdebatan dengan Ringgo Agus.

Sebelum proses pengambilan gambar dilakukan, Nirina mengaku telah melakukan latihan secara berulang kali dengan Ringgo.

Baca juga: Nirina Zubir Merasa Terlahir Kembali Main Film Karya Yandy Laurens, Jatuh Cinta Seperti Di Film-Film

"Waktu pas lagi syuting tuh ada adegan kita berdua yang ceritanya tidak sepaham gitu. Nah kita tuh udah rehearse itu berkali-kali," ungkap Nirina Zubir, dikutip dari HAHAHA TV pada Selasa (28/11/2023).

Selain latihan, Nirina juga telah mendapatkan arahan dari sang sutradara, Yandy Laurens untuk mengelola emosinya.

Namun saat mulai take, Nirina justru tak dapat mengontrol emosinya dan menjadi semakin meledak-ledak.

"Dah nih syuting, 'action', duar, gue meletup-letup. Dari yang tadinya harusnya seberapa emosinya, gua langsung di atasnya," ujar Nirina Zubir.

Lantaran emosi Nirina yang di luar batas tersebut, Ringgo sebagai lawan mainnya lantas menghentikan adegan yang tengah berjalan.

Bahkan sang sutradara yang saat itu tengah memantau, sampai harus melepas headset yang dikenakan karena suara Nirina yang sangat kencang.

Setelah adegan diberhentikan, Yandy langsung menghampiri Nirina untuk memberikan koreksi.

Baca juga: Punya Pengalaman Serupa jadi Alasan Nirina Zubir Mau Main di Film Jatuh Cinta Seperti di Film-film

Sinopsis Film Jatuh Cinta Seperti Di Film-film

Kisah berfokus pada sosok Hana yang kehilangan warna dalam hidupnya sepeninggal suaminya karena sakit.

Pada suatu ketika, Hana bertemu dengan Bagus yang merupakan teman lamanya ketika sekolah.

Selain itu, Bagus juga merupakan seorang penulis naskah film.

Hana masih dalam suasana duka dan merasa hidupnya kurang berarti.

Kisah pertemuan mereka, Bagus tulis sebagai naskah orisinil pertamanya.

Tidak hanya menulis naskah saja, tetapi Bagus juga memiliki ketertarikan dengan Hana.

Bagus memiliki niat untuk mendekati Hana dan mengambil hatinya.

Tetapi, usaha Bagus untuk mendekati Hana tidak berlangsung dengan mulus.

Suatu hari Hana tidak sengaja menemukan naskah yang Bagus tulis.

Saat menemukan naskah tersebut, ternyata Hana menunjukkan reaksi negatif.

Menurut Hana, Bagus melakukan hal yang salah.

Apalagi ketika ia masih mengobati luka atas kepergian suami.

Hal ini juga membuat Hana tidak mudah untuk membuka hatinya buat orang baru.

Kondisi tersebut membuat hubungan Bagus dan Hana merenggang, hingga tidak berjalan dengan baik.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)