Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Bukan Hanya Singapura dan Malaysia, Indonesia Juga Alami Peningkatan Kasus Covid-19 

Data menunjukkan memang terjadi peningkatan kasus covid-19. Pada Oktober ada 65 kasus sedangkan di November sebanyak 151 kasus

Editor: Willem Jonata
zoom-in Bukan Hanya Singapura dan Malaysia, Indonesia Juga Alami Peningkatan Kasus Covid-19 
Freepik
Ilustrasi covid 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya Singapura dan Malaysia yang tengah alami kenaikan kasus Covid-19

Indonesia pun kini juga alami peningkatan kasus Covid-19

Hal ini dibenarkan oleh Ketua Satgas Covid Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Erlina Burhan, SpP(K).

"Iya. Data menunjukkan memang terjadi peningkatan. Pada Oktober ada 65 kasus sedangkan di November sebanyak 151 kasus," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Rabu (6/12/2023).

Sedangkan untuk kasus meninggal, tidak ditemukan pada bulan Oktober.  Namun pada November, ada satu kasus meninggal. 

Sedangkan pada kondisi rawat inap, dr Erlina mengungkapkan jika belum banyak rumah sakit yang melaporkan. 

BERITA TERKAIT

"Ada dua pasien RSUD Soetomo di Surabaya dan laporan di Jawa Barat mengatakan bed occurred rate (BOR) kurang dari 3 persen di September - November," jelasnya. 

Selain itu kemungkinan masih ada kasus yang tidak terdeteksi karena sebagian tidak melakukan pemeriksaan. 

Bisa saja karena pemeriksaan tidak lagi positif , atau masyarakat menganggap hanya batuk atau demam biasa. 

Lebih lanjut dr Erlina pun ungkap kemungkinan terjadinya peningkatan kasus. 

Pertama, protokol kesehatan yang telah longgar. Kedua, mobilisasi masyarakat yang sangat tinggi. 

"Kita tidak bisa kontrol, orang sudah berkegiatan seperti biasa. Kegiatan luring, jarang lagi daring walau hybrid masih," kata dr Erlina. 

Ketiga, kemungkinan terjadinya penurunan antibodi. 

Karena secara teori, perlindungan vaksin yang diberikan akan menurun setelah 6-12 bulan diberikan. 

"Saya anjurkan booster disegerakan bagi kelompok rentan, orangtua, orang dengan komorbid, dan immunocompromised," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas