Jennifer Dunn Kecewa Faisal Haris Disebut Terlibat Korupsi: Suami Saya Nyaleg, Imejnya Gimana?
Aktris Jennifer Dunn khawatir karena imej Faisal Haris yang sedang nyaleg, menjadi jelek karena berita korupsi bansos.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.com - Aktris Jennifer Dunn buka suara soal sang suami, Faisal Haris, yang terjerat kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Kementerian Sosial (Kemensos).
Blak-blakan, Jennifer mengaku kecewa mengetahui pemberitaan yang beredar tentang dugaan Faisal terlibat kasus korupsi.
Ia menilai beberapa informasi yang disampaikan tak benar dan menyudutkan Faisal.
"Saya sebagai istri punya rasa kecewa, karena ada berita yang sebenarnya itu tidak benar, tapi diada-adain, terus di-blow up."
"Kalian kan enggak tahu kebenarannya sampai mana," ujar Jennifer saat jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).
Lebih lanjut, Jennifer menyebut pemberitaan soal Faisal diduga terlibat korupsi, sangat mempengaruhi imej sang suami yang saat ini tengah maju sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI dari PAN.
Sebagai informasi, Faisal maju sebagai caleg DPR RI PAN melalui daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat I.
Ia pun menyayangkan, akibat berita miring itu, kini imej sang suami sebagai caleg menjadi jelek.
Menurut Jennifer, imej negatif itu tak hanya berdampak di dapil sang suami, tapi juga seluruh masyarakat.
"Kenapa terlalu dibesar-besarin banget? Suami saya enggak salah apa-apa, dan dia lagi nyaleg terus dapat berita korupsi bansos."
"Kebayang enggak? Itu imej-nya jadi jelek enggak? Di depan semua orang ya, enggak cuma di dapil. Apa kata masyarakat yang menilai?" tutur dia.
Baca juga: Jennifer Dunn Ungkap Kondisi Rumah Tangganya Usai Sang Suami Dituduh Terlibat Korupsi Bansos
Karena itu, ia meminta kepada publik untuk mencari kebenaran sebuah berita.
"Jadi saya minta tolong, tolong bijaklah membaca berita atau mendengar berita, cari tahulah kebenarannya sampai di mana."
"Jangan main bikin berita, main di-blow up Faisal Haris suami dari Jennifer Dunn tersandung kasus korupsi terima aliran dana bansos," kata Jennifer.
Secara tegas, Jennifer mengatakan Faisal tak bersalah dalam kasus dugaan korupsi itu.
Pasalnya, menurut Jennifer, jika Faisal bersalah, maka sang suami tidak mungkin bersama dengannya melakukan jumpa pers.
"Kalau suami saya bersalah, suami saya sekarang tidak duduk di depan kalian," pungkas Jennifer.
Pastikan Rumah Tangganya Aman
Di kesempatan yang sama, Jennifer Dunn memastikan rumah tangganya dengan Faisal Haris baik-baik saja, meski sang suami diterpa isu kasus korupsi.
Ia mengatakan pemberitaan miring mengenai sang suami sama sekali tidak berdampak pada rumah tangganya.
"Kalau ditanya, apa dampak dalam rumah tangga? Tidak berdampak apa-apa," tegas Jennifer.
Ibu tiri Shafa Haris itu menegaskan rumah tangganya dengan Faisal bukan tidak akan mudah goyang gara-gara berita miring.
Baca juga: Faisal Haris Diberitakan Terseret Korupsi Bansos, Jennifer Dunn: Suami Saya Tak Tahu Apa-apa
Menurutnya, dengan adanya berita miring, semakin memperkuat rumah tangga dirinya bersama Faisal.
"Kita bukan rumah tangga yang gampang goyang karena berita-berita seperti itu," kata dia.
"Kita semakin kuat untuk meyakinkan ke kalian, masyarakat, bahwa itu tidak mempan diberitakan seperti itu. Kita tidak salah apa-apa kok," tukas Jennifer.
Sebagai informasi, Faisal terseret kasus dugaan korupsi bansos yang menjerat sejumlah petinggi dua perusahaan ternama.
Ia pernah diperiksa KPK pada pertengahan Desember 2023 lalu, sebagai saksi.
Beberapa hari setelah dipanggil, Faisal mengaku hasil pemeriksaan di KPK sama sekali tak terkait dengan korupsi Bansos Kemensos.
Dia memastikan tidak pernah mengetahui kasus korupsi yang tengah ditangani oleh KPK ini.
Faisal Haris bahkan mengatakan sama sekali tak pernah mengenal para tersangka dalam kasus bansos tersebut.
"Dari semua tersangka yang ada, satu pun saya tidak pernah mengenalnya. Apalagi bertemu dengan mereka, saya tegaskan tak pernah," tegas Faisal, Jumat (22/12/2023).
Kasus dugaan korupsi bansos yang diduga merugikan keuangan negara hingga Rp127,5 miliar ini bermula pada Agustus 2020.
Kala itu, Kemensos mengirimkan surat pada PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) untuk dilakukan audiensi dalam rangka penyusunan rencana anggaran kegiatan penyaluran bansos beras.
PT BGR diwakili Direktur Komersial PT BGR, Budi Susanto, kemudian mempresentasikan terkait kesiapan perusahaannya untuk mendistribusikan bansos beras pada 19 provinsi di Indonesia.
Lalu, Budi Susanto memerintahkan Vice President Operasional PT BGR, April Churniawa, untuk mencari rekanan yang akan dijadikan sebagai konsultan pendamping.
Perusahaan yang disiapkan tidak memiliki kompetensi dalam pendistribusian bansos.
Baca juga: KPK Periksa Faisal Haris, Suami Jennifer Dunn di Kasus Dugaan Korupsi Bansos Beras
Mendengar hal itu, Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada (PT PTP), Ivo Wongkaren dan Roni Ramdani, memasukkan penawaran harga menggunakan PT Damon Indonesia Berkah (Persero) dan disetujui Budi Susanto yang diikuti dengan kesepakatan harga dan lingkup pekerjaan untuk pendampingan distribusi bansos beras.
Kemensos memilih PT BGR sebagai distributor dan berlanjut dengan penandatanganan surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan dengan nilai kontrak Rp326 miliar.
Dari pihak PT BGR Persero penandatanganan perjanjian Direktur Utama PT BGR, Kuncoro Wibowo.
Agar realisasi distribusi bansos beras dapat segera dilakukan, April atas sepengetahuan Kuncoro dan Budi, secara sepihak menunjuk PT PTP milik Richard Cahyanto tanpa didahului dengan proses seleksi untuk menggantikan PT DIB Persero yang belum memiliki dokumen legalitas jelas terkait pendirian perusahaannya.
Setting-an sedemikian rupa tersebut diketahui oleh keenam tersangka.
Selain itu, Ivo dan Roni Ramdani juga ditunjuk menjadi penasihat PT PTP agar dapat menyakinkan PT BGR Persero mengenai kemampuan dari PT PTP.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fauzi Nur Alamsyah/Ilham Rian Pratama)