Syuting di Mekah dan Madinah, Film Religi DSDC Tayang di Bulan Suci Ramadan
Diadaptasi dari novel wartawan senior almarhum Atho Al Rahman, film yang disutradarai Kiki Nuriswan itu akan tayang perdana pada tanggal 21 Maret 2024
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masuk bulan Maret film drama religi Dua Surga Dalam Cintaku (DSDC) bisa jadi pilihan penonton bioskop.
Diadaptasi dari novel wartawan senior almarhum Atho Al Rahman, film yang disutradarai Kiki Nuriswan itu akan tayang perdana pada tanggal 21 Maret 2024.
Produser Film DSDC Etty Said Alkadrie mengatakan, DSDC adalah film religi yang berbeda dengan film religi lainnya.
"Selain di Indonesia, Film DSDC ini syuting di Madinah dan Makkah," kata Etty dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024).
Etty bersyukur bahwa film Dua Surga Dalam Cintaku akhirnya mendapat kepercayaan untuk hadir di Bioskop Tanah Air.
"Saya berharap, film ini bisa diterima oleh masyarakat pecinta film Indonesia, utamanya film dengan genre religi romantis," ujar Etty.
Disinggung soal waktu penayangan di Ramadan, Etty yakin momentum Bulan Suci memberikan keberkahan tersendiri.
"Film ini tayang di bulan Ramadan, insya Allah membawa berkah. Justru ini menjadi tantangan kami. Alhamdulillah kami juga menggandeng Konsultan X-Javacom Digital Branding sebagai mitra promosi film," kata Etty.
Direktur X-Javacom Digital Branding, Imam Solehudin berharap film Dua Surga Dalam Cintaku mampu memikat penonton.
Dia mengatakan bahwa momentum Ramadan bisa menjadi faktor kesuksesan film ini.
"Karena film ini genrenya religi. Sarat pesan moral, ada banyak nilai dan hikmah yang bisa dipetik. InsyaAllah penonton suka," jelas Imam.
Lokasi syuting film ini dilakukan di Jakarta, Makkah, dan Madinah.
Adapun untuk pemeran utama adalah Yuki Kato (Zilkha), Alif Alli (Arham), dan Keira Shabira (Husna).
Artis pendukung lainnya adalah Early Ashyla (Umi), Iwan Burnani (Papa Zilka), Ivanka Suwandi (mama Zilka).
Azza Galedda (Putri), Nurul Anissa Hasanah (Fauziah), Cahya Arynahara (Jamil), Irza Mahatir (Ali), Yugo Werner (Erwin), dan Edy Tambudo (anak buah Erwin).