Mengaku Ogah Bertemu YA Usai Dante Meninggal, Tamara Tyasmara Masih Pajang Foto Bareng Pacar
Sejak sang pacar ditetapkan sebagai tersangka, Tamara Tyasmara mengaku tak kuat bertemu dengan YA, tapi masih ada jejak digital kebersamaan mereka.
Editor: Anita K Wardhani
Penangkapan didasarkan pada bukti berupa forensik digital rekaman kamera CCTV dari kolam renang.
YA tidak melawan saat dilakukan penangkapan karena tengah tidur saat penyidik didampingi pejabat lingkungan menyatroni rumahnya.
YA dijerat pasal berlapis yakni Pasal 76C Jo Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Emosi Angger Dimas
Angger Dimas ayah kandung dari mendiang Dante (6) bersyukur pelaku kasus pembunuhan sang anak ditangkap polisi.
Hadir di Polda Metro Jaya, Angger Dimas kemudian dipertontonkan hasil rekaman CCTV yang telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Angger kemudian memberikan responnya melihat kulakukan pelaku yakni YA kekasih dari Tamara Tyasmara. Dimana kelakuan pelaku dinilai tidak memiliki hati nurani.
"Sudah (melihat rekaman CCTV), dan ya itu bukan kelakuan manusia sih yang pasti, sangat kelakuan manusia purba atau binatang," kata Angger Dimas, Jumat (9/2/2024).
Melihat rekaman CCTV tersebut membuat Angger tersulut emosi melihat nahasnya sang putra yang wafat karena ditenggelamkan.
Lebih lanjut Angger siap untuk mengusut tuntas kematian Dante.
"Dan maaf gue pake masker sekarang karena nggak bisa menahan emosi tapi satu sisi lega semua itu cepat. Dan kita masih akan terus telusuri lagi," ungkap Angger.
Tangisan Tamara Tyasmara Tepis Tuduhan Bersekongkol dengan YA Membunuh Almarhum Dante
Tamara Tyasmara menangis ketika menanggapi tuduhan bahwa dirinya bersekongkol dengan kekasihnya, Yudha Arfandi alias YA.
Netizen menuduh Tamara bersekongkol untuk membunuh putranya sendiri di sebuah kolam renang dengan cara ditenggelamkan.
Tamara kemudian menjelaskan bahwa luka gigitan dan cubitan di almarhum anaknya memang dilakukan oleh dirinya sendiri.
"Itu yang aku bilang aku cubitin, aku gigitin. Gimana ya, seorang ibu, anaknya di UGD sudah berbaring, masa diem aja," ucap Tamara Tyasmara di Polda Metro Jaya, Jumat (9/2/2024).
"Kita berusaha lah biar dia bangun. Papaku kebetulan udah nggak ada. Waktu papaku meninggal aku melakukan hal yang sama. Aku gigitin di depan adik aku, mamah aku," terusnya.
Tamara mengaku saat itu ia berusaha membuat Dante bangun yang tergeletak sudah tak bernyawa di rumah sakit.
Ia berharap dengan menggigit dan menyubit Dante, putranya itu bisa tergugah untuk bangun.
"Aku gigitin bukan mau menyakiti, aku mau bangunin Dante gitu loh (nangis). Aku cubitin, aku gigitin biar bangun," ujarnya.
Sembari menangis Tamara mengatakan bahwa ia sempat melakukan hal serupa ketika ayahnya meninggal.
"Biar dia respon, bukan mau nyakitin. Dari kemarin aku dibilang begini dibilang begitu aku diem aja," bebernya.
"Yang penting aku lakukan terbaik buat dante. Yang tau Dante Aku, dan Allah," terus Tamara.
Tamara juga kembali dituduh bersekongkol dengan merencanakan pembunuhan Dante. Ia disebut sudah menyambangi tempat tersebut sebelum kejadian.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Bayu Indra Permana/Abdi Ryanda Shakti/Fauzi Nur Alamsyah)