Apa Itu Dermatitis Perioral? Sempat Diderita Olla Ramlan hingga Dirinya Stres dan Hampir Ambruk
Artis Olla Ramlan didiagnosis menderita Dermatitis Perioral hingga dirinya stres. Apa itu dermatitis perioral?
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Artis Olla Ramlan menceritakan kondisi dirinya yang sempat menderita dermatitis perioral.
Bahkan sempat menggaung kabar dirinya hampir ambruk, setelah menghadiri acara di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, akhir pekan lalu.
Olla pun berkonsultasi dengan dokter kecantikan Reza Gladys, hingga didapati menderita penyakit tersebut, disamping juga kondisi kesehatannya menurun.
Olla menyebut, dermatitis perioral yang diidapnya membuat beberapa wajah dan leher terdapat ruam memerah, dan dari kondisi itu mempengaruhi kondisi tubuhnya.
"Penyebabnya karena kulit aku sensitif, terus coba beberapa produk kecantikan akhirnya ada ruam lah di muka dan leher aku yang memerah," ujarnya mengutip Wartakotalive.com.
Olla mengaku sempat stres mengidap Dermatitis Perioral.
"Jujur aku tuh sampai stres banget kemarin karena masalah ini. Stres bertambah karena aku tidak punya teman curhat," sambungnya.
"Hasilnya ya ini terjadi bisa karena stres atau karena make up. Yaudah akhirnya aku treatment lah sama dokter Gladys," ucap wanita berusia 43 tahun tersebut.
Olla pun bersyukur karena ruam tersebut lama kelamaan menghilang setelah menjalani treatmen, hingga akhirnya ia bisa beraktivitas dengan lega.
Apa itu Dermatitis Perioral?
Dermatitis perioral adalah ruam inflamasi yang ada di kulit sekitar mulut, pada kulit terang bisa seperti bersisik atau merah bergelombang.
Baca juga: Olla Ramlan Ngaku Belum Makan dari Pagi hingga Sempat Sesak Napas saat Hadiri Acara di JIS
Sementara pada kulit berwarna, lesi mungkin hiperpigmentasi atau berwarna coklat.
Ruam dapat menyebar hingga ke hidung atau bahkan ke mata, sehingga disebut sebagai dermatitis periorificial.
Mengutip Healthline, kondisi ini paling sering terjadi pada wanita di antara tahun-tahun tersebut usia 20 dan 45 tahun tahun, namun dapat terjadi pada semua umur, ras, dan etnis.
Dermatitis perioral bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dan seringkali bersifat kronis dan kambuh, namun dapat hilang setelah pemicunya dihilangkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.