Almarhum Sidharta Soemarno Minta Bimbim dan Slank untuk Selalu Kritis
Sidharta Soemarno, ayahanda Bimbim Slank, meninggal dunia di usia 88 tahun. Sebelum berpulang, kondisinya drop seiring pertambahan usia.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bimbim kenang sosok almarhum ayahandanya, Sidharta M Soemarno yang baru saja meninggal dunia.
Di mata Bimbim, ayahandanya itu adalah sosok yang sangat nasionalisme karena pengetahuannya.
Sementara Bimbim merasa dirinya berbanding terbalik dengan sosok almarhum ayahnya.
"Gue tuh jarang baca buku, tapi bokap sering cerita kalau beliau itu kan hidup dari kecil di jaman revolusi, masa order baru, orde lama sampai reformasi," tutur Bimbim di TPU Karet Bivak Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024).
"Soal Indonesia dan nasionalime banget dia, dan itu yang ditanamkan ke anak-anak," sambungnya.
Salah satu wejangan yang diingat oleh Bimbim adalah untuk Slank tetap kritis lewat karya.
Bimbim mengatakan bahwa setiap di meja makan kalimat itu selalu disampaikan almarhum.
"Hal yang selalu ditekankan ke kami bahwa Slank harus tetep kritis, itu yang selalu dia omongin setiap di meja makan," jelas Bimbim.
"Sampai hari ini selalu dia bilang, slank harus tetap kritis ya itu yang selalu dia omongin setiap di meja makan," terusnya.
Almarhum Sidharta M Soemarno meninggal dunia di usia 88, karena kondisinya yang drop memasuki usia senja.