Zulhilmi Ingin Seimbangkan Karier sebagai Influencer Games dan Pendidikan di Fakultas Kedokteran
Meskipun saat ini fokusnya adalah mengejar cita-citanya sebagai seorang dokter, Hilmi tidak pernah meninggalkan hobinya main game.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalani karier sebagai influencer game, Zulhilmi saat ini berusaha menyeimbangkan hobi dan pendidikan di fakultas kedokteran.
Kisah perjalanan Hilmi dimulai dari obsesinya pada basket sejak pertama kali mencoba pada tahun 2014.
Sejatinya, pria yang akrab disapa Hilmi sempat ingin memiliki karier sebagai pebasket karena hampir setiap hari melakukan olahraga tersebut.
"Waktu itu setiap hari dihabiskannya untuk bermain basket tanpa kenal lelah. Namun, cedera pada tahun 2016 membuat basket hanya menjadi sekedar hobi," tutur Zulhilmi kepada awak media, Senin (11/3/2024).
Hilmi memulai kariernya di games dengan game online Get Rich. Di sana, ia berhasil menduduki beberapa season sebagai pemain terbaik secara global, mengalahkan pemain-pemain dari berbagai negara seperti Thailand dan negara lainnya.
"Waktu itu aku dikenal dengan nama 1stZill," ucap Hilmi.
Baca juga: Turnamen Esports IFL Siap Hadir di 12 Kota: Bidik Peningkatan Partisipasi Gamers Wanita
Kemudian, Hilmi beralih ke permainan Mobile Legends dan PUBG Mobile. Lewat game tersebut, ia mulai mengenal banyak orang dalam suatu komunitas, memperluas relasi, dan merasakan kenyamanan yang baru.
Meskipun saat ini fokusnya adalah mengejar cita-citanya sebagai seorang dokter, Hilmi tidak pernah meninggalkan hobinya.
Sebagai bentuk dedikasinya terhadap hobinya, ia suka berinvestasi atau memberikan sumbangan kepada orang-orang yang dianggap keren dalam hal tersebut.
"Tujuannya sederhana, karena aku tidak bisa, aku ingin orang yang aku kenal bisa," ujar Hilmi.
Ia bersyukur atas segala yang telah ia capai, dan terus berusaha maju tanpa merugikan orang lain, serta siap membantu sebanyak mungkin orang yang dapat dibantunya.
Pada tahun 2016, cedera berulang kali mulai dari cedera pada pergelangan kaki, bahu, pinggang, dan lainnya membuat kemajuan dalam bermain basketnya terhenti.
Meskipun begitu, basket tetap menjadi hobinya yang tidak pernah tergantikan. Dan kini Ia menjalani pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan masuk pada tahun 2018.
Saat ini, ia sedang menjadi dokter co-assistant (coas) di RS H. Amri Tambunan dan akan segera menyelesaikan masa coas-nya.
"Sebelum memutuskan untuk menjadi dokter, aku pernah merasa terombang-ambing dalam menentukan pilihan karier. Ya karena masalah cedera di basket," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.