Cerita Nex Carlos: Pernah Gagal Jadi Musisi Kini Banting Setir Jadi Food Vlogger
Food vlogger Nex Carlos memulai perjalanan karirnya dari bekerja kantoran, membuka kedai makanan, hingga menjaga toko kini enjoy di media streaming.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Nex Carlos kini dikenal luas sebagai food vlogger.
Namun siapa sangka, pria asal Pontianak ini sering gagal membangun usaha hingga akhirnya memilih enjoy tampil di media streaming
Content creator dengan jargon mamen memulai perjalanan karirnya dari bekerja kantoran, membuka kedai makanan, hingga menjaga toko.
"Membuka warung mie gagal,saya coba dagang baju online gagal, habis uang tabungan saya. Kerja kantor, nabung, usaha tapi gagal. Saat usaha saya gagal itu, saya diuji oleh Tuhan papa saya meninggal," kata dia dalam kegiatan Nobar Kung Fu Panda di Plaza Senayan, Sabtu (9/3/2024).
Baginya, perjalanan meraih impian umumnya tidak mudah dan waktu setiap orang berbeda-beda.
"Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain, fokus dengan apa yang kita miliki dan pacu semangat agar terus konsisten hingga suatu hari impian dapat terwujud. Siapapun punya kesempatan yang sama dan jangan pernah takut untuk bermimpi besar," kata dia.
Nex Carlos mengaku pernah punya mimpi ingin menjadi ABRI semasa sekolar dasar (SD), namun seiring bertambahnya usia, Nex remaja ingin menjadi musisi atau pemain band.
Dirinya nekad merantau ke Jakarta untuk meraih mimpi menjadi anak band. Ia sudah menyiapkan beragam demo lagu, mendatangi label-label musik kenamaan di Jakarta, namun keberuntungan tidak berpihak kepadanya.
"Tapi lihatlah sekarang, tetap di entertaint namun jalurnya yang berbeda. Jadi semua hasil ini tidak mengkhianati proses yang ada," ungkap dia.
Baca juga: Profil Nex Carlos, YouTuber yang Resmi Menikah dengan Vienesca Laurencia
Salah satu faktor kegagalan terbesar saat meraih impian adalah rasa ragu atau tidak percaya pada kemampuan diri sendiri, hal ini diungkapkan oleh Putu Andani selaku Psikolog dari Tiga Generasi saat hadir pada acara Nobar.
“Masa remaja adalah masa pencarian jati diri, yang juga beriringan dengan proses menentukan impian. Didalam masa ini, banyak kebimbangan dan keraguan yang seringkali membuat kita tidak tahu akan potensi diri. Support system merupakan salah satu penentu dalam membangun kepercayaan diri seseorang untuk meraih impian. Support system bisa didapat dari keluarga, teman atau bahkan konselor," kata Putu.
Nonton bareng turut dilakukan bersama anak-anak Panti Asuhan Al-Futuwwah dan Komunitas Bela diri Persaudaraan Setia Hati Terate (PneSHT) Wilayah Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.
"Untuk dapat bersaing, generasi muda saat ini tidak hanya dituntut adaptif, tetapi juga berani mencoba, tidak pantang menyerah dan berani berbeda agar dapat meraih impiannya. Nilai-nilai moral inilah yang bisa diambil dalam film Kungfu Panda 4," tutur Head of Marketing Food & Beverage Kino Lie Joko Budiman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.