3 Fakta Kanker Usus, Penyakit yang Diderita Mendiang Hilbram Dunar Sebelum Meninggal Dunia
Beberapa waktu lalu, almarhum sempat curhat mengenai kondisi kesehatannya di akun media sosialnya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembawa acara televisi dan penyiar radio Hilbram Dunar disebut meninggal dunia karena penyakit kanker usus besar yang dideritanya.
Hilbram Dunar meninggal dunia di Rumah Sakit EMC Alam Sutera pada Minggu dini hari (31/3/2024) sekira pukul 00.39 WIB.
Jenazah disemayamkan di rumah duka di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Beberapa waktu lalu, almarhum sempat curhat mengenai kondisi kesehatannya di akun media sosialnya.
Tepatnya pada November 2023, Hilbram membagikan potretnya di rumah sakit di akun media sosialnya.
Ketika itu, Hilbram mengaku menjalani kemoterapi untuk pertama kalinya dan memohon doa.
Dalam postingannya itu, Hilbram pernah bercerita bercerita terkait kanker yang berhasil ditemukan di bagian usus.
Dia berharap proses kemoterapi bisa mengalahkan sel-sel kanker di tubuhnya.
Dirangkum dari berbagai sumber, Kanker usus besar (colon cancer atau colorectal cancer) dikenal juga sebagai kanker kolorektal.
Gejala kanker usus bisa berbeda pada setiap orang, sehingga kerap kali penyakit ini baru terdeteksi justru ketika kanker sudah menyebar.
Berikut tiga fakta seputar kanker usus, penyakit yang diderita Hilbram Dunar sebelum meninggal dunia.
1. Penyebab kanker usus
Dunia medis menyebut tidak ada penyebab pasti kanker usus besar, tetapi faktor tertentu dapat meningkatkan risikonya.
Misalnya, orang yang mengalami obesitas memiliki peningkatan risiko menderita kanker usus lebih besar ketimbang mereka yang memiliki berat badan ideal.
Sebuah studi yang terbit dalam jurnal JAMA Oncology tahun 2018. Menemukan bahwa mereka yang mengalami obesitas, semakin besar risikonya terkena kanker usus sebelum usia 50 tahun.
Kemudian, kanker usus besar juga seringkali diawali dengan polip usus.
Polip adalah pertumbuhan yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Meskipun tidak bersifat kanker, namun kanker dapat dimulai dengan beberapa jenis polip.
Tingkat kematian karena jenis kanker satu ini terbilang cukup tinggi. Melansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menurut Globocan tahun 2018, kanker kolorektal adalah salah satu kanker tertinggi kedua pada pria di Indonesia dengan total pasien mencapai 30.017 (8.6 persen).
Penyebab tingginya angka kejadian pada kanker usus adalah banyak orang yang menyepelekan saat terjadi gejala awal terutama yang terkait dengan masalah pada kebiasaan buang air besar.
2. Ciri-ciri kanker usus
Sakit perut
Hampir setiap orang pernah merasakan sakit perut, kembung, atau kram perut.
Namun jika kerap merasakan sakit perut yang tidak biasa atau terus-menerus dengan nyeri intens, baiknya jangan tunda berkonsultasi ke dokter.
Salah satu ciri-ciri kanker usus yang dirasakan penderita adalah sakit perut yang intens.
Ada darah dalam tinja
Buang air besar (BAB) mengeluarkan darah bisa jadi gejala wasir atau masalah pada saluran pencernaan. Selain itu, darah dalam tinja juga bisa jadi ciri-ciri kanker usus besar.
Berat badan turun tanpa sebab jelas
Kemudian jika terjadi penurunan berat badan secara signifikan tanpa sebab yang jelas perlu diwaspadai.
Sebab, salah satu tanda kanker usus stadium lanjut adalah berat badan merosot tanpa sebab yang jelas.
3. Bagaimana pengobatan kanker usus
Pengobatan kanker usus besar dilakukan sesuai stadium atau tingkat keparahan kanker.
Dikutip dari beberapa sumber, beberapa metode pengobatan untuk mengatasi kanker usus besar adalah:
Operasi
Operasi dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker di usus besar. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada tingkat keparahan dan penyebaran kanker.
Operasi dilakukan dengan memotong dan mengangkat bagian usus besar yang terkena kanker beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya.
Selain memotong usus besar, operasi juga dapat dilakukan untuk mengangkat kelenjar getah bening yang sudah terkena penyebaran sel kanker.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan metode pemberian obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker.
Jenis obat kemoterapi untuk kanker usus besar antara lain fluorouracil dan leucovorin, oxaliplatin dan irinotecan.
Radioterapi
Metode lain yang bisa digunakan untuk mengobati kanker usus adalah radioterapi.
Metode ini adalah penggunaan sinar radiasi untuk membunuh sel-sel kanker.
Sinar ini bisa dipancarkan dari alat di luar tubuh (radioterapi eksternal), atau dari alat yang dipasang dekat lokasi kanker (radioterapi internal).