Sebelum Meninggal Dunia, Babe Cabita Sempat Tulis Permintaan Maaf
Sebelum meninggal dunia, Babe Cabita pernah menuliskan permintaan maafnya di akun Instagram pribadinya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
Namun, sebelum didiagnosis mengidap anemia aplastik, Babe Cabita didiagnosis mengalami demam berdarah (DBD).
Dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Jumat (8/9/2023), Babe Cabita menjelaskan perihal anemia aplastik.
"Anemia Aplastik itu penyakit autoimun."
"Normalnya kan imun manusia itu menyerang penyakit yang masuk ke dalam tubuh."
"Ini imun aku menyerang diri aku sendiri, tapi bagian tulang sumsum," terang Babe Cabita.
Baca juga: Sempat Dirawat karena DBD hingga Idap Anemia Aplastik, Babe Cabita Ungkap Kondisi Terkini
Dalam kondisi tersebut, Babe Cabita mengaku tulang sumsumnya diserang oleh imun hingga tak bisa menghasilkan darah.
"Tulang sumsum itu fungsinya kan untuk memproduksi darah, tulang sumsumku rusak karena sudah diserang sama imun, jadi dia nggak bisa menghasilkan darah," jelasnya.
Lebih lanjut, Babe Cabita mengatakan bahwa dirinya merasakan pusing hingga akan pingsan sebelum didiagnosis penyakit langka tersebut.
Saat dicek di rumah sakit, Babe Cabita sempat didiagnosis DBD.
"Pertamanya aku pusing kayak mau pingsan gitu, akhirnya dibawa ke rumah sakit waktu itu."
"Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter bilang 'Kamu nih DBD karena positif DBD'," ucapnya.
Namun, demam yang dirasakan Babe Cabita tak kunjung turun.
"DBD itu kan panasnya cuman beberpa hari, menggigil, demam nanti turun."
"Setelah seminggu, demamnya nggak turun-turun, bahkan sampai 40 (derajat)," sambungnya.
Baca juga: Idap Penyakit Anemia Aplastik, Babe Cabita Akui Sempat Kesulitan Dapatkan Kantong Darah
Kemudian, Babe Cabita sempat diduga sakit leukemia.
"Setelah diperiksa darahnya, dokter bingung, 'Biasanya kalau demam berdarah, yang turun hanya trombositnya doang, kalau kamu darah putihnya nol'."
"'Kayaknya kamu bukan DBD nih, setelah dilakukan pengecekan darah, ditemukan sel darah putih di mana-mana, itu kayaknya mirip dengan leukemia'," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Yurika/Katarina Retri)