Tanggapan Komite FFI 2024 Terkait Film Festival Kurang Populer di Mayarakat
Sebagai contoh, film Women from Rote Island peraih Piala Citra sebagai film terbaik di FFI 2023 kurang populer.
Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak film festival yang tayang di bioskop kurang mendapat antusias di masyarakat.
Contohnya saja film Women from Rote Island yang mendapat Piala Citra sebagai film terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) pada 2023 kurang populer.
Perihal ini, Ario Bayu selaku Ketua Komite FFI mewajari mengapa film festival tidak terlalu populer di kalangan masyarakat.
Hal tersebut juga menjadi konsen FFI untuk menjangkau lebih luas film-film yang tayang di festival ke masyarakat luas.
Baca juga: Ario Bayu Jadi Ketua Komite FFI 2024, Akui Sempat Menolak karena Alasan Ini
"Harapannya kita bisa urai bareng-bareng kenapa film festival kurang populer, tapi film yang ditonton itulah cerminan masyarakat kita saat ini, sangat fair," kata Ario Bayu ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2024).
Saat ini, tak dipungkiri film bergenre horor justru banyak disukai masyarakat. Bagi Ario Bayu, hal tersebut sah-sah saja.
"Di saat ini mungkin yang populer genre horor, genre horor sangat marak sekali, itu yang namanya selera publik dan itu tidak bisa disalahkan," ujar Ario Bayu.
Lebih lanjut, Ario Bayu ingin FFI sebagai wadah untuk sineas berkarya apapun genrenya dan seberapa populer film tersebut.
"Itu fungsi FFI. Kami mengutamakan pada karya, mengutamakan pada hal-hal yang fungsi film itu sendiri," jelas Ario Bayu.
"Jadi FFI sekali lagi salah satunya adalah menjadi platform atau ruang demokratis bagi teman-teman pembuat film atau masyarakat yang ingin menonton film yang mungkin enggak bisa dieksibisi ruang-ruang yang lebih populer," pungkasnya.