Cerita Ageng Kiwi Lakoni Adegan Berbahaya Saat Perankan Tokoh Antagonis di Film Laga Jin Khanis
Ageng Kiwi mendapat tantangan peran sebagai seorang rentenir sadis bernama juragan Bawon.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah aktor hebat yang sangat berbakat di dunia seni peran menghiasi Industri perfilman Indonesia.
Disebut hebat lantaran, pembawaan karakter yang mereka perankan dalam film kadang membuat penonton kagum dan mendapat apresiasi.
Tak sedikit mereka mampu memerankan sosok karakter yang berada di luar teritori mereka. Salah satu aktor tersebut adalah Ageng Kiwi.
Ageng Kiwi tidak hanya bermain dalam film maupun sinetron bergenre drama, melainkan juga film laga (action).
Dalam film terbarunya Ageng Kiwi didapuk memerankan tokoh antagonis dalam film laga horor klasik berjudul “Jin Khanis - Prabu Kian Santang The Movie.”
“Tokoh protagonis tidak ada artinya tanpa tokoh antagonis. Peran jahat ini mampu menghidupkan cerita film sehingga menarik banyak penonton,” ujar Ageng Kiwi dijumpai wartawan di Sanggar Humaniora Kota Bekasi, Rabu (30/07/2024).
Film ‘Jin Khanis’ mulai tayang hari ini, Rabu (30/07/2024), melalui platform Bioskop Online.
Film ini diproduksi oleh Mesari Picture dan JP Picture, serta Citrus Sinema bertidak sebagai distributor.
Di film yang disutradarai Fence F. Nayoan ini Ageng mendapat tantangan peran sebagai seorang rentenir sadis bernama juragan Bawon. Selain Ageng Kiwi, film ini juga dibintangi Yama Carlos, Alwi Assegaf, dan Yati Surachman.
“Dalam cerita film ini selain memerlukan pendalaman karakter khusus, aku juga harus memerankan berbagai adegan berbahaya,” ujar aktor yang juga Co-Host Mr Tukul Jalan-Jalan Tokoh Spritual ini.
Pembentukan karakter, lanjut Ageng, menjadi salah satu tahap yang sangat krusial bagi seorang aktor. Karena di situlah aktor harus faham dan mendalami karakter yang dia perankan.
“Supaya aktingnya tidak artifisial dan terlihat alami,” kata alumni Jurusan Teater Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini.
Profesi aktor, lanjut Ageng, menjadi salah satu pekerjaan yang sangat dibutuhkan di industri perfilman. Namun menurut Ageng, bukan berarti merendahkan profesi atau bidang pekerjaan yang lain di produksi film.