Fanny Soegi Sebut Pencipta Lagu 'Asmalibrasi' Kesulitan Finansial, Berutang untuk Iuran Sekolah Anak
Padahal menurut Fanny Soegi, royalti lagu "Asmalibrasi" mencapai Rp 500 juta. Tapi tak dinikmati oleh si penciptanya.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fanny Soegi semakin dalam menyentil mantan bandnya, Soegi Bornean soal urusan royalti lagu.
Kali ini menyinggung soal pembayaran royalti lagu 'Asmalibrasi' yang disebut tidak sesuai dengan seharusnya bahkan tidak transparan.
Lagu itu diciptakan Fanny Soegi dan Dhimas Tirta Franata atau Dimec Tirta. Fanny lalu menyebut kondisi pencipta lagu tersebut yang kini mengalami kesulitan financial.
Baca juga: Fanny Soegi Sentil Eks Bandnya Soegi Bornean Soal Royalti
Banyak yang menyebut bahwa cuitan Fanny itu untuk membela keadaan Dimec sebagai salah satu pencipta dari lagu 'Asmalibrasi'.
Bahkan dalam cuitannya, Fanny tak tanggung menyebut bahwa nominal royalti dari lagu tersebut bisa mencapai setengah miliar namun tak dinikmati secara layak oleh penciptanya.
"Bayangin aja, lagu Asma (red Asmalibrasi) ini yang kalian denger di mana-mana, penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya," kata Fanny Soegi dikutip Tribunnews.com, Minggu (8/9/2024).
"Nominal dari royalti lagu ini nggak main-main, setengah Milyar lebih ada, tapi justru orang-orang yang nggak punya hak, dapat paling banyak dan nggak transparan," tuturnya.
Tak sampai situ, Fanny kemudian menyebut bahwa ada pihak yang tak berhak menikmati royalti lagu itu namun dapat bagian yang lebih besar.
Ia juga menyebut bahwa orang-orang itu bisa hidup mewah dan berfoya-foya dari hasil royalti lagu Asmalibrasi.
"Orang-orang yang nggak berhak bisa beli dua mobil sekaligus, gitar mahal, foya-foya," tutur Fanny.
"Sedangkan pencipta lagu Asma masih ngontrak di Jogja, mana atapnya jebol lagi," lanjutnya.
Fanny menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan soal besarnya nominal yang diberikan, namun ia sangat menyayangkan nurani dari para pengurus band lamanya yang tidak perdulikan pemilik karya.
"Bukan nominal yang ku garis bawahi, tapi nurani kalian," ungkapnya.
"Band-band-an kok serakah, nggak keren blas," sambung Fanny Soegi.