Film Air Mata Mualaf Mulai Diproduksi, Angkat Perjuangan Spiritual Acha Septriasa
Acha Septriasa memerankan karakter Angie di film Air Mata Mualaf. Angie merupakan orang yang open minded dan memiliki keinginan tahu tinggi.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Acha Septriasa membintangi film Air Mata Mualaf.
Film yang diproduksi Merak Abadi Prod&Distribution itu menceritakan perjuangan spiritual sosok Angie yang diperankan Acha Septriasa.
"Angie adalah seseorang yang terus mencari, selalu berpendapat, open minded, tetapi dia dihadapkan masalah yang selalu dia pikir dia menggunakan akalnya, tapi dia harus menghadapi masalah hati," ujar Acha Septriasa di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/9/2024).
Baca juga: Lakoni Adegan Intim di Film Suami Yang Lain, Acha Septriasa Sebut Ada Batasan
Masalah yang dihadapi Angie tidak mudah. Ia harus melewati lika-liku untuk bisa berdampingan dengan keluarganya.
"Dia merasa sesungguhnya perjalanan spiritualnya dia itu banyak yang ingin dia cari dan ternyata dia menemukan itu di Australia. Ketika dia pulang ke Indonesia, dia harus meyakinkan keluarganya bahwa dia harus berdampingan hidup dengan berbeda agama dengan keluarga yang sangat mencintainya," ujar Acha Septriasa.
Sebagai informasi, film Air Mata Mualaf baru akan memulai produksi pada 4 Oktober 2024 di dua negara yakni Indonesia dan Australia.
Kemudian direncanakan film Air Mata Mualaf baru akan ditayangkan pada 2025.
Adapun Indra Gunawan didapuk sebagai sutradaranya dan Oka Aurora sebagai penulis skenarionya.
"Rencana syuting awal Oktober di Jakarta lalu ke Sydney Australia. Sementara tayang direncanakan awal 2025," tutur Eksekutif Produser, Dewi Amanda.
Film Air Mata Mualaf dibintangi oleh Acha Septriasa, Achmad Megantara, Yama Carlos, Dewi Irawan, Budi Ros, Rizki Hanggono, hingga Matthew Williams.
"Menurut saya film ini akan menjadi film berbeda, alternatif yang lain, ketika bicara agama, kalau dibilang film religi tidak juga, tapi kalau dibilang film ini adalah mengcapture sedikit sisi kehidupan kita yang banyak terjadi, nah kesempatan kita mengcapture itu menjadi sebuah film," tandas Indra Gunawan.