Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Dicaci Maki Usai Ditetapkan Tersangka Pembunuh Dante, Yudha Arfandi: Seolah Saya Monster

Sidang kasus pembunuhan Dante memasuki babak baru. Yudha Arfandi selaku terdakwa menyampaikan pembelaannya usai dituntut hukuman mati oleh jaksa.

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
zoom-in Dicaci Maki Usai Ditetapkan Tersangka Pembunuh Dante, Yudha Arfandi: Seolah Saya Monster
Tribunnews.com
Terdakwa Yudha Arfandi dalam sidang kasus kematian Dante di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (7/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yudha Arfandi, terdakwa kasus pembunuhan Dante, anak Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, kembali menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (7/10/2024).

Sidang kali ini, Yudha membacakan pledoi atau pembelaannya.

Ia membantah apabila dirinya melakukan pembunuhan rencana seperti dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Semua tuduhan tersebut tidak benar," kata Yudha Arfandi di persidangan.

Tak hanya itu, pada kesempatan ini Yudha juga mencurahkan hatinya.

Baca juga: Dalam Pledoi, Yudha Arfandi Harap Dilepaskan dari Tuntutan Hukuman Mati

Yudha mengatakan, setelah dirinya ditetapkan sebagai terdakwa, banyak cacian yang ia terima.

BERITA REKOMENDASI

Tak hanya kepada dirinya, cacian dan hinaan tersebut juga mengarah ke keluarganya.

"Berbagai tuduhan telah dijatuhkan kepada saya, rasanya tidak ada ruang sedikit pun untuk menyampaikan pembelaan," ujar Yudha Arfandi.

"Saya nyaris kehilangan hak sebagai seorang terdakwa untuk mendapatkan pemeriksaan objektif," lanjutnya.

Bahkan, Yudha Arfandi merasa dirinya dianggap sebagai monster atas tindakannya.

Padahal Yudha merasa tak bersalah dan tidak ada niatan untuk membunuh putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas itu.

"Sejak awal saya diperiksa dalam perkara ini, beragam tuduhan telah disebarluaskan di media dan masyarakat, seolah saya adalah monster yang mengerikan," jelas Yudha Arfandi.

Adapun pihaknya meminta untuk Majelis Hakim tidak mengabulkan tuntutan hukuman mati dan mengubah dakwaan menjadi kelalaian bukan pembunuhan berencana.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas