Profil Gus Miftah Diminta Prabowo untuk Moderasi Keagamaan, Dulu Bimbing Deddy Corbuzier Mualaf
Kendati demikian, Gus Miftah belum tahu ditempatkan di mana oleh Prabowo karena topik pembahasan hanya seputar masalah toleransi dan moderasi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Gus Miftah datang ke kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto, Selasa (15/102024).
Ia diperintah oleh Prabowo Subianto memikul tanggung jawab pada bidang moderasi dan toleransi keagamaan.
"Yang jelas bukan wakil menteri. Jadi bapak perintahkan untuk lebih banyak fokus di bidang moderasi toleransi dan semacamnya," kata Gus Miftah usai keluar dari kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Baca juga: Profil Raffi Ahmad Diminta Prabowo Bantu di Kabinet, Belum Lama Ini Dilantik Jadi Waketum KADIN
Meski masuk kediaman Prabowo bersama selebriti Raffi Ahmad, Plt Ketua Umum PPP Mardiono dan Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana, menurut Gus Miftah, masing-masing diberi tugas berbeda.
"Walaupun kita berangkat masuk ke beliau bersama-sama, tetapi dengan tugas bidang masing-masing dan juga ada hubungan dalam bentuk badan ya pak ya," katanya.
Kendati demikian, Gus Miftah belum tahu ditempatkan di mana oleh Prabowo karena topik pembahasan hanya seputar masalah toleransi dan moderasi.
"Yang jelas ada amanah presiden yang saya diperintahkan untuk lebih fokus pada masalah toleransi dan moderasi. Saya belum tahu. Bahasanya seperti itu," ucap Gus Miftah.
Profil Gus Miftah
Pria bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah ini lahir di Lampung, 5 Agustus 1981silam.
Dikutip dari Wikipedia, Gus Miftah merupakan keturunan ke-9 pendiri Pesantren Tegalsari Ponorogo, Kyai Ageng Hasan Besari.
Pada 2011, Gus Miftah mendirikan Pondok Pesatren Ora Aji yang terletak di Dusun Tundan, Dewa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY.
Gus Miftah merupakan lulusan Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jayasakti, Lampung Tengah.
Setelah lulus dari pondok pesantren, Gus Miftah melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah pada 1999.
Namun, ia tidak menyelesaikan pendidikannya di universitas tersebut.