Denny Sumargo Bersikap Santai Usai Dilaporkan Farhat Abbas, Dituduh Diskriminasi Ras
Farhat Abbas tiba-tiba melaporkan Denny Sumargo dengan tuduhan diskriminasi ras dan pencemaran nama baik.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Farhat Abbas tiba-tiba melaporkan Denny Sumargo dengan tuduhan diskriminasi ras dan pencemaran nama baik.
Buntut dari aksi Denny Sumargo alias Densu yang dengan terang-terangan mendatangi Farhat setelah diancam, ternyata sampai ke ranah hukum.
Baca juga: Kronologis Denny Sumargo Dilaporkan Farhat Abbas dengan Tudingan Dugaan Ujaran Kebencian
Dikutip dari tayangan Intens Investigasi, Densu sendiri merasa santai ketika tahu dirinya dilaporkan, apalagi sampai diadu domba dengan isu diskriminasi ras.
"Jadi kalau saya mau diadu domba masalah itu, saya tegaskan lagi kalau suku Makassar dan Bugis itu adalah suku bersaudara," ujar Denny Sumargo dikutip Tribunnews.com, Sabtu (9/11/2024).
"Mereka sama-sama menganut prinsip harga diri, ada siri nya kala kita bilang, siri itu malu. Saya pikir semua suku nggak cuman di Makassar Bugis, di Indonesia ini kalau harga dirinya diusik, pasti nggak terima dong apalagi dia mau ngehajar," terangnya.
Baca juga: Didatangi Denny Sumargo, Farhat Abbas Mengaku Seperti Kedatangan Preman: Malah Ajak Adu Otot
Densu mengatakan bahwa ketika dirinya bicara soal filosofi masyarakat Makassar, itu karena Farhat dan orang di rumahnya sesumbar soal asal suku mereka.
Merasa berasal dari suku yang sama, Densu pun membawa filosofi soal kehormatan dan rasa malu, itu yang kemudian dianggal Farhat sebagai diskriminasi ras.
"Jadi kenapa saya bicara seperti itu, artinya saya mau beritahu karena dia sesumbar dia Makassar terus bilang Bugis, ya kalau dia Makassar Bugis, harusnya dia mengerti ada yang namanya siri," tuturnya.
"Kita harusnya setuju bahwa itu (siri) adalah filosofi yang baik, jadi hati-hati berucap," jelas Densu.
Densu juga ketika itu merasa geram dengan kelakuan Farhat yang selalu mengancam orang-orang dengan hukum, tapi tak mau menyelesaikan secara langung.
"Jangan suka ancam-ancam orang di publik, terus takut-takutin orang dengan hukum, kan gak bagus diliatnya," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.