Bintang Kaya Raya NBA Rela Naik Angkutan Umum London
Bila mereka selama ini di AS berkeliling dengan mobil mewah milik pribadi, di London mereka menggunakan transportasi publik
Penulis: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Tim basket AS tidak tinggal di kampung atlet di daerah London Timur dengan berbagai alasan, utamanya karena faktor ketinggian kamar tidur di apartemen. Ruangannya terlalu rendah. Rata-rata tingginya dirasa tidak cukup buat mereka. Misalnya kamar hanya memiliki tinggi 1,9 meter dan tinggi shower di kamar mandi terlalu rendah.
Ini tak nyaman dipakai oleh para pemain yang ada di antaranya memiliki tinggi 216 cm seperti Tyson Chandler. Setidaknya, mereka perlu ruangan 2,3 meter.
Sehingga mereka memilih untuk tinggal di hotel bintang lima yang ruangannya memadai. Resikonya, mereka harus berangkat lebih awal di setiap menghadapi pertandingan karena perlu menempuh perjalanan darat.
Dalam perjuangannya di olimpiade London, para pemain tim basket AS ini lebih banyak menggunakan kendaraan darat dengan memakai kereta api "high speed" dari Stratford International ke Olympic Park, ke St Pancras, dan tempat atau arena lainnya. Begitu pula saat pulang dari pertandingan, mereka lebih nyaman naik kereta menuju hotel tempat menginap.
Para atlet kaya raya AS memang "terpaksa" menyesuaikan diri dengan pola transportasi dan akomodasi publik selama Olimpiade London 2012. Bintang NBA LeBron James dan Kobe Bryant tak luput dari keharusan adaptasi tersebut. Bila mereka selama ini di AS berkeliling dengan mobil mewah milik pribadi, di London mereka menggunakan transportasi publik.
Namun bukan berarti para atlet milioner itu mengeluh. Mereka justru tampak menikmati bahkan mempertontonkan aktivitas berkeliling ria naik kereta London. Sejumlah foto-foto bintang NBA itu disebar di media jejaring sosial menunjukkan keasyikan mereka bercengkerama.
Laman Independent.co.uk menulis LeBron James yang terikat kontrak senilai Rp157 miliar dengan Miami Heat dan para sponsor perusahaan multinasional seperti Coca Cola dan Nike tampak gembira naik kereta ekspres malam dari Stratford Olimpiade Park ke St Pancras. Sedangkan Kobe Bryant tak perlu diragukan lagi adalah bintang basket paling ternama di AS saat ini dengan kontrak jutaan dollar AS di LA Lakers.
Namun tentu saja bukan hanya James maupun Bryant pebasket yang diidolakan Presiden Barack Obama, yang harus belajar rendah hati di London. Pelari ternama AS, Lashinda Demus juga harus menempuh bus setiap malam menuju tempat menginap yang disewa khusus di kawasan Leytonstone.
Dia harus duduk di antara bekas karton makanan dan sisa minuman di bus pada pukul 01.00 dini hari usai bertanding. "Saya suka naik transportasi publik. Hanya beberapa pemberhentian saja dari tempat saya tinggal," kata kandidat kuat peraih emas 400m itu.
Media setempat, London Evening Syandard menulis para bintang kaya raya itu sudah layak dapat medali emas karena kerelaan bertransportasi dengan angkutan bus, kereta dan sarana umum lain. Jika olimpiade digelar di Jakarta, mereka akan menumpang bus Transjakarta, Metromini, Kopaja atau KRL, apakah juga bisa ketawa-ketiwi...?
(Tribunnews/mba/ytz)