Pebulutangkis Putri Indonesia Kurang PD Makanya Jadi Titik Lemah
Nomor bulutangkis tunggal putri dinilai menjadi titik lemah.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nomor bulutangkis tunggal putri dinilai menjadi titik lemah. Setelah era Susi Susanti, tidak ada lagi pebulutangkis tunggal putri Indonesia yang mampu meraih prestasi menyaingi sang ratu bulutangkis.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Rexy Mainaky mengatakan, permasalahan mendasar di nomor tunggal putri adalah faktor psikologis pemain.
"Permasalahan yang terjadi timbul karena faktor psikologis dan ketidakberanian pemain saat bertanding. Cenderung pada faktor kepercayaan diri," ujar Rexy ditemui di Pelatnas bulutangkis PB PBSI di Cipayung, Jakarta pada Selasa (9/4/2013).
Mengantisipasi permasalahan yang terjadi di nomor tunggal putri, Rexy Mainaky menekankan, kepada para pelatih supaya menginstruksikan kepada pemain untuk mengembalikan faktor psikologis. Selain tentunya latihan fisik dan teknik.
"Pembenahan di sisi psikologis pemain akan dilakukan. Saya sudah menjelaskan ini kepada pelatih tunggal putri. Salah satu upaya yang dilakukan, kami akan mengundang tim psikolog untuk meningkatkan motivasi pemain," jelasnya.
Selain membenahi sisi psikologis pemain, menurut Rexy, pelatih harus lebih jeli melihat pola latihan pemain. Misalnya pemain memiliki fisik bagus, tetapi kenapa masih dipaksakan untuk mengikuti latihan fisik.
"Pelatih harus mengetahui kebutuhan pemain. Latihan bisa dikombinasikan antara latihan fisik maupun melakukan latihan pukulan atau latihan di lapangan," katanya.
Rexy Mainaky pun berharap, pembenahan yang dilakukan di nomor tunggal putri membuat krisis prestasi yang terjadi di salah satu nomor cabang olahraga bulutangkis itu bisa diakhiri.
"Saya melihat ada beberapa pemain putri yang sudah sampai pada top level, tetapi ada yang bisa lebih ditingkatkan. Saya berharap bisa meningkatkan permainan tunggal putri," harapnya.