Eqina Gelar Jateng Masters
EQINA kembali membuat kejutan dengan menggelar Jateng Masters
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Equastrian Indonesia (EQINA) kembali membuat kejutan dengan menggelar Jateng Masters pada Jumat hingga Minggu (26-28/4/2013) ini di Arrow Head Horse Riding Club, Tegal Waton, Salatiga.
Ini merupakan event ketiga Eqina sejak awal tahun ini setelah AE Kawilarang Memorial pertama di Arthayasa stable, Cinere, dan Eqina Terbuka di Ditpolsatwa stable, Depok. Namun yang lebih sensasional, Jateng Masters mengawali perburuan hadiah uang terbesar dalam sejarah event equastrian, yang besarnya mencapai Rp 400 juta.
Tak berlebihan jika tatapan mata masyarakat berkuda akan segera mengarah ke Jateng Masters, khususnya penikmat equastrian. "The hottest equastrian event," ungkap Jose Rizal Partokusumo, ketua umum Equastrian Indonesia (EQINA), Rabu (24/4/2013) di Jakarta.
"Ini menjadi salah satu bukti dari komitmen dan konsistensi pembinaan yang kami lakukan," Ardi Hapsoro Hamidjoyo, sekjen EQINA, menambahkan.
Menurut keterangan Kabid Pembinaan EQINA, Bibit Sucipto, sekitar 80-an kuda yang akan bersaing di Jateng Masters, seluruhnya sudah tiba di Arrow Head stable, Tegal Waton.
"Dari catatan saya, ada 80 ekor kuda yang akan berkompetisi. Atletnya, ada 75 dari 19 stable," kata Bibit Sucipto yang sejak Selasa sudah berada di gelanggang persaingan. Ke-19 stable yang menurunkan atlet-atlet equstrian terbaiknya ini adalah, Pegassus, Santamonica, Dwima Turangga, JN. Stud, Trijaya, Andiga, UI, Ditpolsatwa, Pamulang, BEC, Aragon, Intan Sakti, UGM, Pikatan, Metro, Sentosa, Eclip, Tombo Ati, dan tentu saja tuan rumah Arrow Head Horse Riding Club.
"Kami sangat gembira dengan antusiasme luar biasa yang diperlihatkan para riders senior dan anak-anak dari berbagai kota untuk mengikuti Jateng Masters ini," sambung Bibit Sucipto, seraya menyebut daerah asal riders, yakni dari Jakarta, Depok, Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Jatim, Bali dan tentu saja Salatiga sendiri.
"Proses pemberangkatan seluruh peserta dan kuda sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, jadi mereka tak menghadapi kendala berarti," jelas Bibit.