Roy Suryo Siap Bertanggungjawab Pindahkan ISG dari Riau ke Jakarta
Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM – Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo untuk menyampaikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengenai pemindahan tempat penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) ke-III.
Namun Politisi Partai Demokrat itu menilai, bahwa tidak ada upaya kondusif yang dilakukan oleh Pemprov Riau kepada Kemenpora.
Keputusan Menpora membuat sejumlah kalangan di Riau kebakaran jenggot. Mulai dari Gubernur Riau Rusli Zainal, hingga anggota DPRD Riau. Para pengampu kebijakan di Riau itu merasa tidak dihargai oleh pemerintah pusat. Sebab, Menpora sama sekali tidak pernah mengkoordinasikan rencana pemindahan event itu.
Selain itu, pemerintah Riau bersama dengan DPRD juga protes, karena mereka merasa persiapan ISG sudah dijalankan sejak lama. Persiapan yang tentunya sudah menyedot anggaran dan tenaga.
“Gubernur agak susah ditelepon semenjak penetapan tersangka. Setelah keputusan pemindahan tempat penyelenggaraan ISG sampai sekarang saya tidak berhasil menghubungi Gubernur. Padahal saya sudah membuka komunikasi seluas-luasnya,” ujarnya saat dihubungi, Senin (29/4/2013).
Selain melakukan komunikasi melalui sambungan telepon, Roy Suryo mengaku, dia mengutus Deputi I Kemenpora Bidang Pemberdayaan Pemuda untuk melakukan kunjungan kerja langsung ke Riau.
“Seharusnya Deputi I Kemenpora, Ketua KOI Rita Subowo, dan Ketua Panitia Pusat ISG Antoni Sunarjo berangkat ke Riau sekarang. Tetapi Pemprov Riau memberitahukan tidak usah berangkat. Mereka bilang akan menyelesaikan sendiri,” katanya.
Pemindahan tempat penyelenggaraan ISG bukan tanpa alasan, salah satu alasannya dikarenakan tempat pertandingan atau venue yang tidak memadai. Roy Suryo mengaku, dia bersama dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan staf teknis dari Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF) sudah melakukan pemantauan langsung ke Riau.
“Negara-negara OKI menulis surat mereka keberatan dengan penunjukan Riau sebagai tuan rumah ISG, karena setelah mereka lihat beberapa kali dan mengajukan beberapa syarat mengenai tempat pertandingan tidak ada perubahan yang dilakukan oleh Pemprov Riau,” tuturnya.
Pada rapat yang dilangsungkan Senin (22/4/2013), akhirnya diputuskan bahwa pelaksanaan ISG dipindahkan ke Jakarta pada 22 September sampai 1 Oktober mendatang. Roy Suryo mengaku, bertanggung jawab atas keputusan yang sudah dibuat. Pemindahan tempat dilakukannya untuk menyelamatkan Riau khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“Saya bertanggung jawab atas keputusan ini, jadi saya ingin menyelamatkan Indonesia. Menyelamatkan keputsuan yang lebih besar. Saya tidak mau melanggar hukum, karena kalau di Riau tidak akan dibuka oleh presiden, tidak akan menjadi event yang besar bahkan akan ada tanggungan lain yang harus diselesaikan,” ujarnya.
Roy Suryo meminta, supaya permasalahan mengenai pemindahan tempat pelaksanaan ISG tidak usah dipermasalahkan lagi. Dia menjadwalkan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo pada Selasa (30/4/2013), untuk membahas pelaksanaan ISG di Ibu Kota.
“Menurut saya tidak usah diperpanjang lagi, Selasa saya akan bertemu Jokowi. Tadi ada pertemuan informal. Dia siap menerima ISG di jakarta,” tambahnya.