Panitia ISG di Riau Bingung Pertanggungjawabkan Dana
Di dalam rasa pesimis tersebut, panitia daerah ISG pun mulai mengalami kebingungan
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Palti Siahaan
TRIBUNNEWS.COM - Walau beberapa pejabat tinggi Pemprov Riau yang juga merupakan panitia inti dari panitia daerah ISG sedang berjuang mempertahankan agar ISG tetap di Pekanbaru, namun tak sedikit panitia daerah yang pesimis ISG tetap di Riau.
Di dalam rasa pesimis tersebut, panitia daerah ISG pun mulai mengalami kebingungan dalam pelaporan dana yang selama ini digunakan oleh panitia untuk berbagai persiapan. Kebingungan ini terjadi karena kepindahan lokasi pelaksanaan.
Wakil sekretaris panitia daerah ISG Denni Ermanto, Rabu (1/5/2013) mengatakan sejumlah telah digunakan panitia daerah. Inilah yang akan dilaporkan nantinya sebab semua dana bersumber dari APBD Riau.
"Kita bingung dengan cara mempertanggungjawabkan dana yang sudah kita terpakai. Gimana caranya, ini yang sedang kita cari," kata Denni pada Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network).
Selain itu, mengenai honor panitia juga punya permasalahan tersendiri. Sebab dalam surat pengangkatan panitia, tidak diatur mengenai pemutusan hubungan kerja. Apakah honor panitia dibayar full sesuai dengan surat pengangkatan atau tidak.
Mengenai dana yang sudah terpakai, pada 2012 lalu, kata Denni mengatakan ada sebesar Rp 182 juta yang digunakan panitia untuk operasional. Saat itu, panitia yang dibiayai lebih banyak dari panitia pusat.
Di tahun 2013 ini, Denni mengatakan dana yang sudah digunakan panitia Rp 4 miliar. Dana tersebut seluruhnya untuk digunakan opersional panitia daerah dalam mempersiapkan berbagai hal.
"Pengiriman pelakat undangan ke 57 negara dan juga biaya honor panitia persiapan yang orang dari Jakarta. Persiapan buku dan lainnya," ujar Denni.
Dana Rp 4 tahun yang digunakan panitia selama tahun ini pun merupakan utang. Sebab hingga sampai saat ini dana dari ABPD Riau belum cair. Denni pun mengatakan masih banyak utang panitia daerah baik ke pihak hotel ataupun ke agen travel perjalanan.
"Inilah yang tidak oleh pusat. Kita susah melakukan berbagai persiapan tapi dipindah juga. Sekarang kita pun bingung dalam pelaporan dana yang kita gunakan selama ini," ujarnya.