Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Bad Man Funk, Cara Baru Mainkan Bulutangkis

“Bad Man Funk” merupakan aliran baru di olahraga bulutangkis, seperti Street Ball dalam permainan bola basket.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ravianto
zoom-in Bad Man Funk, Cara Baru Mainkan Bulutangkis
Deodatus Pradipto/Tribun Jakarta
Model juga ikut-ikutan main bulutangkis 

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan pebulutangkis Indonesia mencoba mempopulerkan olahraga bulu tangkis melalui “Bad Man Funk”. 

 “Bad Man Funk” merupakan aliran baru di olahraga bulutangkis, seperti Street Ball dalam permainan bola basket. 

Haryanto Arbi bersama Sigit Budiarto, Tri Kusharjanto, dan Eddy Hartono melakukan permainan bulu tangkis menghibur penonton pada  babak semifinal turnamen Indonesia Open 2013 di Istora Senayan, Sabtu (15/6/2013).

Keempat mantan atlet bulu tangkis nasional tersebut sukses menghibur puluhan ribu penonton di Istora Senayan. Mereka menunjukkan gaya permainan bulu tangkis yang memukau.

“Yang menilai penonton. Alhamdulillah mereka memberikan dukungan kepada kami. Kami melakukan latihan dua kali selama satu minggu. Baru kali ini saja bermain di depan umum,” kata Tri Kusharjanto.

Terlihat Eddy Hartono menghujam smes, Trikus kemudian membalasnya sambil menjatuhkan diri. Sementara Sigit bermain bulu tangkis bergantian menggunakan kedua tangan. 

Berita Rekomendasi

Hariyanto Arbi memberikan umpan dengan memukul bola keras ke arah bawah net lalu memantul dan disambut oleh Eddy Hartono dengan tangan menyilang dari belakang.

“Bad Man Funk aliran tersendiri, ke depan akan kami seriuskan. Kalau respon bagus kami siap go internasional,” ujar Hariyanto Arbi.

“Bad Man Funk” merupakan upaya yang dilakukan oleh  keempat mantan pebulutangkis nasional itu untuk mempopulerkan olahraga bulutangkis.

Mantan pebulutangkis yang pernah berjaya di eranya itu ingin masyarakat Indonesia mencintai bulutangkis sehingga nantinya akan lahir bibit-bibit pebulutangkis dari tanah air.

“Tujuan supaya bulu tangkis kembali digemari. Orang mencintai bulutangkis. Kemudian kita mempunyai banyak bibit pebulutangkis,” tuturnya.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas