Taekwondoin Indonesia Demam Panggung
Ini dialami oleh Irsyad Abdul Azis, yang berlaga di nomor perseorangan putra. Ia hanya meraih poin 7,02.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Taekwondoin Indonesia yang turun di nomor poomsae atau seni di Kejuaraan Taekwondo Yunior Asia 2013, di
Tennis Indoor Gelora Bung Karno, Jakarta, masih demam panggung dan belum tampil maksimal di hari pertama kejuaraan itu, Kamis (20/6).
Hal itu dialami oleh Irsyad Abdul Azis, yang berlaga di nomor perseorangan putra. Taekwondoin yunior yang baru masuk pemusatan latihan nasional itu hanya meraih poin 7,02.
Poin itu terpaut cukup jauh dari yang diraih taekwondoin asal Iran, yang mampu meraih 7,43 poin.
"Masih ada demam panggung, karena Irsyad baru pertama kali mengikuti turnamen internasional. Dia masih kurang di faktor keseimbangan dan masih ragu-ragu. Mudah-mudahan dia bisa memperbaiki perolehan poinnya di final," ujar pelatih pompsae tim nasional yunior, Muchlis Baalwi.
Lain halnya dengan taekwondoin yunior putri Indonesia yang berlaga di nomor pompsae perseorangan, Muttaqoh Khairunnisa.
Dia dinilai Muchlis tampil cukup tenang dan tidak terpengaruh dengan hasil yang diperoleh Irsyad.
"Muttaqoh tampil cukup tenang. Kami berharap dia bisa menyabet medali, minimal perunggu," ujar Muchlis.
Pada laga final, Muttaqoh meraih poin 7,82 dan berada di urutan kedua setelah taekwondoin asal Iran yang mampu meraih poin 7,97.
Menurut Ketua Panitia Kejuaraan Taekwondo Yunior Asia 2013, Zulkifli Tandjung, dari segi teknik dan fisik, taekwondoin Indonesia tidak kalah dengan taekwondoin dari negara lain.
Hanya saja, dia mengakui atlet Indonesia masih kurang dalam hal jam terbang.
Selengkapnya di edisi cetak Berita Kota Super Ball