"Transferan Langsung Jalan, Kontrak Belakangan"
Rencana menjadikan Lembang sebagai pusat pembinaan atlet Jatim menghadapi pentas berkuda PON XIX-2016 agaknya tak sekadar wacana.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana menjadikan Lembang sebagai pusat pembinaan atlet Jatim menghadapi pentas berkuda PON XIX-2016 agaknya tak sekadar wacana.
"Khusus menuju PON 2016, persiapan berkuda equestrian Jatim dipusatkan di Lembang. Kalau kedepannya lagi, ya Surabaya. Jatim harus punya klub-klub equestrian yang bagus. Mulai sekarang kita harus mikirnya sampai ke sana juga," ujar Singky Soewadji, pimpro berkuda PON XIX Jatim kepada 'Tribunnews', Sabtu.
Singky mengakui kalau Jatim memang tak punya andalan di equestrian, beda dengan pacuan, karena banyak klub pacuan di Madura. Dia dan Dhimam Abror Djuraid, Ketua II/Ketua Harian KONI Jatim, tak perlu juga harus susah payah bergerilya berhari-hari di Bandung.
Singky dan Abror rencananya hingga Minggu (6/10/2013) berada di Bandung. Mereka bergerak ke Bandung Equestrian Center (BEC) di Lembang, bertemu dengan banyak atlet veteran, juga yunior. Banyak tokoh berkuda nasional yang juga menemui keduanya di hotel, termasuk pemilik Arthayasa stable Rafiq Radinal Mochtar.
"Kami tegaskan sama mereka, mariii, monggo yang mau ikut Jatim. Kalau oke, transferan bisa langsung jalan, kontrak belakangan," papar Singky.
WILLIAM SUNJAYA
Menurut Singky, fokus mereka sekarang ini memang melakukan perekrutan atlet dulu, kuda belakangan. Tetapi, jika sementara lebih banyak atlet senior atau veteran yang menemui mereka, itu tak terlalu merisaukan Singky. Dua 'rider' veteran, yakni Laksmono Soesilo dan Eeng Harijanto, sudah menyatakan kesiapannya bergabung di tim PON Jatim.
"Banyak rider senior dan mereka yang tengah naik prestasinya sudah dikontrak sama daerah lain," kata Singky.
Meski langkah Jatim dalam melakukan perekrutan pelatih dan atlet berkuda equestrian ini dinilai terlambat, hal itu tidak lantas menjadikan mereka 'grasa-grusu'.
Singky punya kriteria atau penilaian sendiri. Untuk atlet, dia cenderung lebih suka merekrut 'rider' yunior tetapi punya potensi dan prospek bagus.
"Dari cara dan gayanya di atas kuda, kita sudah harus tahu dia punya potensi apa tidak," kata Singky.
Itulah yang antara lain membuat Singky tertarik pada kakak-beradik Meliane Stephanie, Mega Veronica, dan William Sunjaya.
"Cermati kedepan setelah mereka kita poles," jelasnya. William Sunjaya saat ini termasuk yang diperhitungkan di level yunior. Dia rutin tampil di kejuraan Equestrian Indonesia atau Eqina, dan saat ini untuk sementara menempati peringkat pertama dalam Eqina Award Point-System di kelasnya.