Menanti Duel Al, Brayen, Raymen, Yanyan & Joko
Minggu (13/10/2013) adalah hari terakhir dari perhelatan seri kejurnas EQINA Jateng Classic
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minggu (13/10/2013) adalah hari terakhir dari perhelatan seri kejurnas EQINA Jateng Classic yang digelar di Arrowhead stable, Tengaran, Salatiga.
Masih ada belasan kelas yang dilombakan dari nomor lompat rintangan atau show jumping ini. Dan, hampir seluruhnya menyajikan persaingan yang menarik, baik diantara sesama rider yunior, yunior dengan seniornya, atau diantara sesama senior. '
Adu gengsi' diantara para rider akan disajikan mulai pukul 08.00 WIB. Kelas yang pertama dilombakan, 100 cm yunior dan senior. Setelah itu, 110 cm yunior dan senior, lalu 120 cm Open, 130 cm Open dan 140 cm Open.
Setelah diistirahatkan selama dua jam, 'duel' dilanjutkan kembali pkl 14.00 WIB. Ajang persaingan 'diputar' ke kelompok yunior, dengan mementaskan keas 30-50 cm pemula/anak-anak dan dewasa, 50-70 cm anak-anak/pemula dan dewasa.
Penutupnya, kelas 70-90 cm yunior, senior, dan 'young horse'. Dari belasan kelas yang dilombakan di hari pamungkas Jateng Classic ini, yang menjadi 'primadona' tampaknya tetap kelas-kelas menengah dan atas.
Karena itu, menarik menunggu 'duel' menegangkan diantara rider-rider handal yang terbiasa bersaing di kelas-kelas bergengsi itu, dari mulai 110 cm, 120 cm, 130 cm dan 140 cm.
Diprediksi, persaingan keras akan terjadi diantara Ferry 'Ai' Sudarmadi, Brayen Brata Coolen, Raymen Kaunang, Yanyan Hardiansyah, atau Joko Susilo--yang Sabtu sore membuat kejutan dengan menguasai kelas 130 cm.
SANGAT KETAT
Akan ketatnya atmosfir persaingan di hari Minggu dilontarkan rider senior Ferry 'Ai' Sudarmadi.
"Ya, pasti sangat ketat," kata Ai kepada Tribunnews.com Sabtu malam. Setelah Sabtu turun 'marathon' di enam kelas, Minggu ini Ai hanya fokus di satu kelas, yakni 140 cm, yang disebut-sebut sebagai puncak persaingan kategori senior.
"Alhamdulillah, dari tujuh kelas yang saya ikuti tadi, saya dapat posisi baik di enam kelas," papar Ai, yang antara lain memenangi kelas.95-105 cm dengan kuda Mahajana.
Di kelas ini Ai hanya unggul 1 detik dari Gunawan dari 'duel' menegangkan lewat 'clear round'. Namun, Ai gagal menyajikan penampilan terbaiknya di kelas 130 cm, yang dikuasai Joko Susilo, Yanyan Hadiansyah dan Brayen Brata Coolen.
"Ya hanya di kelas terakhir itu saja saya nggak masuk. Sudah kecapean,"ujar Ai. Disinggung tentang peluangnya di hari Minggu, Ai menyatakan, "So far so good.".
"Performa saya juga tergantung kuda-kuda yang saya naiki. Tadi saya tampil di tujuh kelas dari 30-50 cm, young horse, sampai 130 cm," jelas Ai.