Arrowhead Semarang Segera Diresmikan
Ditengah persaingan sengit hari terakhir gelaran Jateng Classic Johanes Lukito menyampaikan kabar gembira.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Ditengah persaingan sengit hari terakhir gelaran Jateng Classic, Minggu (13/10/2013) siang di Arrowhead, Salatiga, Johanes Lukito menyampaikan kabar gembira.
Fungsionaris Pengprov Pordasi Jateng dan pemilik Arrowhead ini menyebutkan tentang akan segera diresmikannya pusat pelatihan Arrowhead baru di Semarang. Dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan jika Arrowhead Semarang ini akan diresmikan oleh Menpora Roy Suryo. Untuk itu, Johanes Lukito telah meminta bantuan Singky Soewadji untuk membicarakan hal itu dengan Menpora.
Singky meluruskan bahwa ia belum pernah membicarakan hal itu dengan Menpora. Ia meminta Tribunnews.com mengklarifikasi berita tersebut. Pusat pelatihan baru Arrowhead di Semarang itu dibangun sejak Maret 2013. Sarana yang sedang dibangun adalah kandang permanen sejumlah 25 buah, club house, tag shop, lapangan 20x40 meter indoor, serta lapangan 30x70 meter.
Sarana pendukung lainnya adalah gazebo-gazebo, mess instruktur dan groom, dan gudang tempat mandi kuda. Arrowhead anyar ini berlokasi di jalan Marina Raya no 3, Semarang, tepatnya di dalam kawasan Perumahan Puri Anjasmoro Anjasmoro, jaraknya 1,5 km dari bandara Achmad Yani, Semarang.
Pusat pelatihan Arrowhead baru ini relatif lebih mudah dijangkau dibanding Arrowhead 'asli' yang lokasinya lebih berada di 'pedalaman', persisnya di desa Tengaran, daerah perbatasan Semarang selatan dengan Salatiga.
"Arrowhead yang di Tengaran akan tetap berjalan. Yang di Tengaran akan lebih dimanfaatkan untuk produksi kuda dan melatih young horse atau kuda-kuda muda," papar Johanes Lukito.
DANAI SENDIRI
Disinggung mengenai kemungkinan adanya bantuan dana dari KONI Jateng untuk pembangunan Arrowhead baru itu, Johanes Lukito mengatakan bahwa dana pembangunannya sepenuhnya dari kocek pribadinya.
"Untuk pelaksanaan lomba-lomba saja dari dana saya pribadi," jelas Johanes Lukito.
"Alhamduliilah, suatu perkembangan positiv bagi pemasyarakatan equestrian Indonesia," komentar Jose Rizal Partokusumo, Ketua Umum EQINA-Pordasi.
"Pengembangan equestrian makin luar biasa," tanggap Bibit Sucipto, Kabid Binpres EQINA-Pordasi.
Bagi Johanes Lukito sendiri, saat ini yang terpenting adalah bagaimana equestrian Jateng tetap bisa 'berbicara' di persaingan nasional. Karena itu mungkin juga ia akan tetap bersabar hingga pimpinan KONI Jateng terketuk hatinya, dan lalu mengikuti euforia pengembangan equestrian nasional.
Johanes Lukito sudah sangat senang jika ada atlet atau kuda binaannya yang menuai prestasi. Itulah yang membuat ia amat gembira menyusul keberhasilan Jojo Jonathan dan Dadang Suryatna menggapai dua posisi teratas di persaingan kelas 100 cm lompat rintangan senior, Minggu pagi.
Jojo dan Dadang menempati posisi pertama dan kedua kelas dengan menunggang kuda Arrowhead, masing-masing Luxor dan Allegra.
"Dua kuda Arrowhead menguasai kelas 100 cm senior," ujar Johanes Lukito, bangga.