JN Milo Sudah Diagendakan Hingga 2016
Hidup harus terus berjalan, walau Milo tak akan pernah terlupakan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hidup harus terus berjalan, walau 'Milo' tak akan pernah terlupakan. Apalagi, sederet rencana sudah diagendakan untuk kuda kebangaan JN Stud & Stable itu.
"Ya untuk Milo sudah kita sudah siapkan program pengembangannya hingga beberapa tahun kedepan,"ungkap Jose Rizal Partokusumo kepada Tribunnews.com, Jumat (15/11/2013) pagi.
Milo, persisnya JN Milo, 'berpulang' pada Kamis (14/11/2013) dinihari setelah menderita 'colic' -sejenis sembelit- sejak Sabtu (9/11/2013). Kuda tunggangan 'rider' handal Yanyan Hadiansyah itu 'dikebumikan' Kamis siang di Gunung Geulis, Bogor, tak jauh dari 'markas' JN Stud & Stable.
Kematian JN Milo bisa disebut membuat atmosfir persaingan di 'show jumping' kelas 125 Cm Open seri Kejurnas Eqina 'Pangdam Jaya Cup' pada 22-24 November di Pulomas agak kekurangan gregetnya. Pasalnya, JN Milo dan Yanyan Hadiansyah adalah salah satu unggulan di kelas ini.
Apalagi, Milo dan Yanyan sudah menaklukan arena yang sama pada medio Juni lalu melalui event AEK Memorial-2. Kematian Milo juga menjadi pukulan untuk tim berkuda PON DKI Jaya, karena Milo memang diproyeksikan untuk tampil di pentas equestrian PON 2016 Jabar itu. Penunggangnya juga Yanyan Hadiansyah.
KUDA TERMUDA
Terkait dengan JN Milo, Jose Rizal Partokusumo menjabarkan, pada usianya yang baru tujuh tahun JN Milo merupakan kuda termuda yang berseteru di kelas-kelas atas seri kejurnas Eqina, misalnya kelas 120 Cm Open.
Dalam proyeksi Jose, pada 2014 JN Milo diprogramkan mulai 'main' di kelas 130 Cm. Selanjutnya, pada 2015, dan hingga 2016, JN Milo diharapkan sudah bisa konsisten tampil di kelas 140 dan 150 Cm.
JN Milo merupakan 'Approved Sport Stallion' dari 'German Studbook', yang secara 'process' untuk bisa menjadi 'Approved Stallion' maka harus melalui Program & Pre-check sejak 'Foal', kemudian 'Yearling' dan seterusnya.
Berbagai tahapan itu harus ditempuh Milo hingga sekitar satu minggu sebelum keberangkatannya ke Indonesia. Kuda kelahiran Jerman 13 April 2006 itu tiba di Tanah Air pada Oktober 2009 setelah melalui serangkaian tes yang hasilnya sangat memuaskan.
Dari keseluruhan 'stallion test' yang dihadapi, nilai rata-rata yang diperoleh Milo diatas delapan. Jadi, sejak awal Milo memang sudah masuk kategori premium. (tb)