Tigor Tanjung: Perlu Regenerasi Atlet Maraton
Regenerasi atlet sangat diperlukan. Untuk nomor maraton, atlet harus memenuhi syarat di antaranya usia lebih dari 20 tahun.
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Kontingen Indonesia gagal meraih medali di nomor maraton ajang SEA Games Myanmar 2013.
Wakil putra Indonesia, Yahuza, hanya finis di urutan kelima, sementara Niko Silas finis di urutan ketujuh. Wakil putri, Meri Meriana Paijo bahkan tidak finis.
Medali emas untuk nomor putra direbut atlet asal Singapura Ying Ren Mok dengan catatan waktu 02.28.36. Medali perak direbut atlet tuan rumah Thaung Aye dengan waktu 02.39.50 dan perunggu diambil atlet Filipina, Eric Paniqwe, dengan waktu 02.30.53.
Di nomor putri, medali emas direbut atlet Vietnam, Thi Bhin Tham dengan waktu 02.45.34. Perak dan perunggu direbut atlet tuan rumah, yaitu Myint Myint Aye dengan waktu 02.46.07 dan Pa Pa dengan waktu 02.49.01.
Sekjen PASI Tigor Tanjung mengatakan, di nomor maraton segala kemungkinan bisa terjadi terutama di nomor putri. Kondisi ini membuat atlet tidak bisa memaksimalkan kemampuan yang dimiliki.
"Untuk turun di nomor maraton semuanya harus siap termasuk mental serta perlu pembiasaan," katanya seusai pertandingan di Stadion Wunna Theikdi Naypyidaw, Senin (16/12/2013).
Menurut Tigor, regenerasi atlet sangat diperlukan. Untuk nomor maraton, atlet harus memenuhi syarat di antaranya usia lebih dari 20 tahun.
"Atlet remaja saat ini sudah banyak. Tapi, tidak serta-merta langsung bisa turun di maraton," ujarnya.