Utut Adianto Dukung Program Indonesia Emas Lebih Profesional
Utut Adianto mendukung niat Menpora Roy Suryo mempertahankan Program Indonesia Emas (Prima)
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR-RI Grand Master Utut Adianto mendukung niat Menpora Roy Suryo mempertahankan Program Indonesia Emas (Prima) dalam upaya mempersiapkan atlet yang akan tampil pada multi event SEA Games, Asian Games dan Olimpiade.
"Saya setuju Prima tetap dilanjutkan. Dan, Prima yang lahir dari Keputusan Presiden (Keppres) wajib ditangani tenaga profesional," tegas Utut yang dihubungi melalui telepon selular, minggu (12/1/2014).
Menurut Utut, kedudukan Prima sangat penting apalagi tugasnya mengangkat prestasi olahraga Indonesia.
"Program yang ditangani tenaga profesional saja belum tentu bisa terwujud. Apa jadinya jika Prima ditangani bukan tenaga profesional," tambah Utut.
Selain ditangani tenaga profesional, Utut juga setuju jika fungsi Prima dikembalikan seperti saat Program Atlet Andalan (PAL) yang ditangani Achmad Sucipto.
"Saya setuju fungsi Prima yang menggantikan posisi PAL yang dilahirkan pada era Menpora Adhyaksa Dault memiliki otoritas penuh dalam menjalankan program percepatan prestasi atlet," katanya.
Pada saat Achmad Sucipto memimpin PAL terjadi perubahan total dalam pembinaan. Ketua Umum PB PODSI ini meninggalkan pola lama persiapan kontingen Indonesia melalui Pemusatan Latihan Atlet Nasional (Pelatnas).
PAL unggul hanya unggul dengan High Performance Program yang melibatkan Sport Science tapi program latihan cabang olahraga tidak dilakukan secara global. Masing-masing atlet bisa berbeda program latihan dimana ditentukan sesuai kebutuhan.
Semisal peraih perak dan perunggu Olimpiade London yakni lifter Triyatno dan Eko Yuli Irawan.
"Bagaimana bisa prestasi mereka ditingkatkan jika program latihan yang diberikan pelatih secara global. Semua harus dilihat sesuai kebutuhan Jika Eko mengalami penurunan dalam angkatan Clean and Jerk sudah pasti berbeda dengan program latihan Triyatno yang mengalami penurunan prestasi angkatan Snatch," kata Achmad Sucipto pada saat mengunjungi persiapan tim angkat besi menuju SEA Games Laos 2009.
Hal lain yang membedakan dengan Pelatnas yakni setiap atlet diwajibkan membuat laporan harian. Begitu juga dengan pelatih. Dengan demikian, manajemen PAL bisa melihat perkembangan atlet dari hari per hari.