Simon Santoso Hormati Apapun Keputusan PP PBSI
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rexy Mainaky, memberikan kesempatan kepada Simon untuk membuktikan kemampuan di dua turnamen awal tahun.
Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Gagal mencapai target yang ditetapkan PP PBSI di dua turnamen awal tahun 2014, Simon Santoso pun pasrah.
Ia angkat bicara soal ultimatum yang diberikan PBSI kepadanya sebelum berangkat ke Korea Open Superseries 2014. Simon akan menghormati apa pun keputusan induk organisasi bulutangkis nasional.
"Saya menyerahkan semuanya kepada PBSI. Apapun itu, saya akan tetap menghormati keputusan PBSI," ujar Simon Santoso seperti dikutip badmintonindonesia.org.
Simon gagal memenuhi target yang diberikan kepadanya. Pada ajang Korea Open Super Series 2014 di Seoul minggu lalu, Simon terhenti di babak pertama dari Chen Long, unggulan kedua asal China, 11-21, 12-21. Selanjutnya di Malaysia Open Super Series Premier 2014, Simon gagal melalui babak kualifikasi setelah ditundukkan Gao Huan (China), 21-14, 22-24, 19-21.
"Saya sudah berusaha maksimal di dua turnamen ini (Korea Open dan Malaysia Open) untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan. Tetapi hasilnya seperti ini. Saya belum berhasil memenuhi target," ujar Simon.
Sebelumnya Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Rexy Mainaky, memberikan kesempatan kepada Simon untuk membuktikan kemampuan di dua turnamen awal tahun yaitu Korea Open Super Series dan Malaysia Open Super Series Premier.
Pemain kelahiran Tegal, 29 Juli 1985 ini ditargetkan untuk menembus babak semifinal di dua turnamen super series tersebut. Jika gagal, maka konsekuensinya Simon harus angkat kaki dari Pelatnas Cipayung.
Sepanjang tahun 2013 prestasi Simon terus menurun akibat penyakit gondongan yang dialaminya di akhir tahun 2012 lalu serta cedera pinggan di tahun 2013. Simon sempat menduduki peringkat tiga dunia usai menjuarai Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012.
Akibatnya, Simon kerap absen di sejumlah turnamen dan otomatis peringkatnya pun menurun drastis. Simon bahkan pernah terlempar dari jajaran 100 besar dunia pada Oktober tahun lalu.
Meski prestasinya terus menurun tapi Simon optimis bisa bangkit.
"Saya pribadi sih masih ingin dan optimis bisa bangkit. Saya merasa masih bisa bersaing di kancah bulutangkis dunia. Seandainya saya harus keluar dari pelatnas pun, saya masih tetap akan bermain bulutangkis. Setidaknya saya lihat dulu dalam waktu setahun kedepan," ujar Simon.