Kalah di Final, Rafael Nadal Tak Kuasa Menahan Tangis
Rafael Nadal dikenal sebagai petenis tangguh yang telah mengalahkan cederanya
TRIBUNNEWS.COM – Rafael Nadal dikenal sebagai petenis tangguh yang telah mengalahkan cederanya. Namun, setelah kalah di final Australia Terbuka, Minggu (26/1/2014), ia sulit menahan air matanya.
Rafael Nadal yang merupakan petenis peringkat satu dunia dikalahkan petenis Swiss, Stanislas Wawrinka, di final Australia Terbuka di Melbourne Park. Ia menyerah 3-6, 2-6, 6-3, dan 3-6.
Saat konferensi pers seusai pertandingan, Rafael Nadal berusaha keras menahan tangis dan mengaku kesulitan untuk mengatasi cedera punggung yang dirasakannya pada pertandingan final.
"Di set pertama sakitnya belum terasa. Namun di akhir set pertama saya merasakan (punggung) semakin sakit," kata Nadal. "Situasi memburuk di awal set kedua. Setiap kali melakukan servis, saya merasakan sangat sakit."
Rafael Nadal sempat meminta jeda waktu untuk merawat cederanya saat kedudukan 1-2 di set kedua. Ia mampu melanjutkan, tetapi geraknya menjadi semakin sulit ditambah kecepatan servisnya menurun drastis.
Rafael Nadal sempat berpikir untuk mundur, tetapi membatalkannya. "Saya tidak ingin mengundurkan diri. Saya tidak suka melakukan hal itu, apalagi di pertandingan final," ungkap Nadal. "Memang menyakitkan. Saya bekerja keras sepanjang tahun untuk mencapai (final) ini, tetapi ternyata tidak bisa tampil dalam kondisi terbaik."
"Saya hanya berusaha tampil terbaik, menyelesaikan pertandingan untuk para penonton, untuk lawan saya, dan tentu untuk diri saya sendiri."
Meski sempat merebut set ketiga, Nadal tahu ia sulit untuk mengalahkan lawannya. "Saya telah berusaha keras hingga akhir. Namun, sulit untuk menang dengan kondisi ini. Lawan saya terlalu kuat," kata Nadal lagi.
"Tentu saja saya sangat kecewa dan sedih dengan apa yang terjadi. Tetapi itulah hidup, itulah olahraga."