Ricky Subagja: Klub Masih Menjadi Ujung Tombak Pembinaan Bulutangkis Nasional
"Jadi ada jalur dari sekedar hobi para siswa sekolah menjadi prestasi," ujar Ricky.
Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Kasubid Pelatnas PP PBSI, Ricky Soebagja, mengatakan bahwa pemasalan bulutangkis di Indonesia memang harus dilakukan sejak usia dini.
Untuk itu perlu dilakukan dari sekolah-sekolah jika ingin mendapatkan banyak bibit-bibit pemain masa depan di kemudian hari. Menurut Ricky, hingga saat ini ujung tombak pembinaan bulutangkis nasional masih ada di klub-klub bulutangkis. Selain memaksimalkan pembinaan di klub-klub, PBSI juga ingin mencanangkan bulutangkis bisa menjadi kurikulum di sekolah-sekolah.
"Jadi ada jalur dari sekedar hobi para siswa sekolah menjadi prestasi," ujar Ricky.
Ricky tidak menampik bahwa juara Milo School Competition selama ini adalah siswa yang berlatih di klub.
"Di Indonesia klub-klub bulutangkis masih menjadi ujung tombak pembinaan, tapi fasilitas turnamen seperti Milo School Competition ini cukup baik bagi bulutangkis nasional," ujar Ricky.
Ricky menyebutkan bahwa di China dan Jepang pembinaan atlet usia dini di cabang bulutangkis berada di sekolah-sekolah. Fasilitas di setiap sekolahpun cukup memadai. Sementara Indonesia sendiri maru mencanangkan pemasalan bulutangkis melalui sekolah-sekolah.