Eddy Saddak: Tolok Ukur Untuk Lebih Maju
Penyatuan event Equestrian Federation of Indonesia (EFI) dengan Equestran Indonesia (Eqina) diapresiasi oleh Mohammad Chaidir Saddak
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyatuan 'event' Equestrian Federation of Indonesia (EFI) dengan Equestran Indonesia (Eqina) diapresiasi oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Indonesia (PP Pordasi), Mohammad Chaidir Saddak.
"Ini sangat bagus agar semua e'vent' bisa diikuti oleh seluruh atlet. Hasilnya akan bisa dipakai tolok ukur bagi atlet-atlet kita untuk bisa lebih maju dan maju lagi!!" tegas Eddy Saddak, sapaan akrab pemilik Aragon Horse Racing & Equestrian Sports, Lembang, Bandung, itu.
Menurut Eddy Saddak, 'event-event' equestrian tentunya akan lebih kompetitif jika melibatkan seluruh atlet yang ada.
"Saya kira seluruh atlet juga menantikan kesempatan seperti ini, mereka ingin tampil sebanyak mungkin," jelas ketum PP Pordasi itu.
Eddy Saddak juga memastikan kalau dia akan mengirimkan beberapa atlet terbaiknya pada kompetisi internal Arthayasa yang dilangsungkan Sabtu-Minggu (1-2/2/2014) ini di Arthayasa Stable, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Meski bersifat internal, kompetisi di Arthayasa ini menjadi arena pemanasan untuk menghadapi arena persaingan sesungguhnya melalui Indonesia Derby atau Arthayasa Derby yang diselenggarakan pertengahan Februari.
Untuk kompetisi internal Sabtu dan Minggu ini, Aragon mengirim beberapa rider senior dan yunior, yakni Ferry 'Ai' Sudarmadi, Rahmat Saleh, Dadang Suryatna dan Djolfie Momongan,.
"Brayen Brata Coolen tidak bisa ikut karena sudah kembali berlatih dan melanjutkan sekolahnya di Belanda," tutur Eddy Saddak. (tb)