Dewi Anggraeni: Teman-teman EQINA Harus Tahu yang Sebenarnya
Penyatuan kegiatan equestrian sudah gagal
Editor: Toni Bramantoro
Persyaratan yang harus ditempuh oleh EQINA adalah, membubarkan diri sebagai organisasi equestrian, dan 'mendeklarasikan' pembubaran tersebut secara terbuka.
Irvan Gading juga meminta pengurus EQINA agar mendesak PP Pordasi untuk menarik gugatan bandingnya ke Pengadilan Arbitrase Internasional (Court of Arbitration for Sports/CAS) sehubungan dengan tidak diterimanya gugatan PP Pordasi terhadap Komite Olimpiade Internasional (KOI) oleh Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI).
Menurut keterangan Wakil Sekjen EQINA Dewi Anggraeni, seluruh 'stakeholder' EQINA perlu untuk memperoleh penjelasan yang sebenarnya atas dinamika yang terjadi belakangan ini.
"Kita akan menjelaskan semuanya," terang Dewi Anggraeni.
"Supaya teman-teman tidak mendengarnya dari pihak-pihak yang nggak ngerti benar atas kejadian yang sebenarnya," sambung ibu dari 'rider' potensial Dwiputri Sita Hapsari itu.
Semula, dari kesepakatan yang telah dicapai, 'rider-rider' EFI dan EQINA akan tampil bersama dalam 13 'calender event' sepanjang 2014.
Ajang keikutsertaan perdana adalah 'Arthayasa Derby' yang tadinya akan dihelat Sabtu-Minggu (15-16/2/2014) ini di Arthayasa Stable, Ciganjur.
Kejuaraan di Ciganjur itu sendiri akhirnya ditangguhkan ke 28 Februari hingga 2 Maret mendatang, bertajuk 'Arthayasa Spring Dressage & Jumping Competition'. (tb)