Dressage di Hari Pertama Kompetisi Arthayasa
Nomor-nomor lompat rintangan (jumping) baru akan dimainkan Sabtu besok dan Minggu
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumat pagi ini terlihat cerah, dan sepertinya akan menjadi sebuah pendorong untuk penampilan baik dari para 'riders' yang berpartisipasi di kelas-kelas yang dilombakan pada nomor tunggang serasi (dressage) dari 'Arthayasa Spring Dressage & Jumping Competition', yang dimulai 08.45 WIB ini, di Arthayasa Stable, desa Limo, Ciganjur.
Nomor-nomor lompat rintangan (jumping) baru akan dimainkan Sabtu besok dan Minggu, dan jelas akan sangat menyita perhatian komunitas berkuda ketangkasan nasional. Sudah terdaftar (masuk dalam entry)
sebagian besar nama-nama dari 'riders' yang menghiasi pemberitaan terkait equestrian sepanjang 2014, khususnya dari klub-klub 'papan atas' di tanah air. Mungkin tidak terlalu keliru jika Rafiq Hakim
Radinal, pemilik Arthayasa Stable, menyatakan, "Rasanya rugi lho kalau tidak menyaksikan persaingan di jumping."
Persaingan seluruh kelas lompat rintangan akan dimainkan di lapangan luar (outdoor), sementara 'dressage' masih dimainkan di 'big indoor' yang arenanya didisain sendiri oleh Rafiq.
"Di indoor sebenarnya bisa lebih presisi," kata Rafiq, saat berlangsungya kompetisi bersama, pada 1 dan 2 Februari lalu.
Ada enam kelas tunggang serasi yang diselesaikan Jumat ini, yakni FEI Prix St.Georges, FEI Preliminary Open, FEI Elementary Open, FEI Medium Open, FEI Advanced Open, dan FEI Preliminary Junior. Semua peserta diyakini akan menyajikan penampilan terbaiknya, untuk mendapatkan nilain memuaskan dari Lorraine Bootreau, juri dari Argentina.
Keberadaan 'judge' dari luar pastilah akan membuat para 'riders' harus lebih tertantang untuk melakukan interaksi yang sesempurna mungkin dengan tunggangannya.
Ferry Sutoyo, rider handal dari Equinara Arthayasa, menjadi peserta tunggal dari kelas FEI Prix St Georges, dengan menunggang Equinara Vendredi. Tujuh rider akan tampil kemudian di kelas Preliminary Open, termasuk Galih Rasiono yang tak berpartisipasi dalam ajang pelatihan bersama di Arthayasa awal Februari sebelumnya. Galih, yang mewakili Andiga Equestria-Jateng, 'come back' dengan kuda spesialisasinya, Albatros.
Ada Fatharani Nadhira (Aragon/Qizurai), Dini Anggraini (Arthayasa/Snoopy), Disa Gupita (Andiga-Jateng/Aquila), Heru Kuswara (Danapati/Galate), AM Yasep Surya Wahyudi (JN Stud/Jm Melody), dan
Josephine Umboh (Arthayasa/Vascita). Beberapa rider senior kemudian akan menyemarkan persaingan di kelas Elementary Open, termasuk Galih Rasiono yang bertukar kuda dengan GP Tortilas, kemudian Dadang Suryatna (Aragon/Blackberry), Anto Budiarto (Arthayasa/Amanda), Dadang Suryatna (Aragon/Vero), Djollfie Momongan (Arthayasa/Ballorie), Mega Veronica (BEC-Jatim/Everest), dan Yoel Momongan (BEC/Casillas).
Menarik mencermati penampilan Yoel Momongan, setelah hampir tiga pekan berlatih di Platinum Stable, Belanda. Yoel adalah salah satu rider terbaik di tunggang serasi, selalu diperhitungkan di kelas medium, elementary, dan advance. Secara umum Yoel adalah pemegang gelar juara nasional untuk kelas advance. (tb)