Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari Kandas di Final

Pasangan ganda campuran Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari belum berhasil meraih gelar juara pada ajang BWF World Junior Championships 2014

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari Kandas di Final
humas PBSI
Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari 

TRIBUNNEWS.COM, ALOR STAR - Pasangan ganda campuran Muhammad Rian Ardianto/Rosyita Eka Putri Sari belum berhasil meraih gelar juara pada ajang BWF World Junior Championships 2014. Di babak final yang berlangsung di Stadion Sultan Abdul Halim, Jumat (18/4), Rian/Rosyita dihentikan unggulan pertama, Huang Kaixiang/Chen Qingchen (Tiongkok), 12-21, 17-21.

“Kami kecewa dengan hasil ini, karena ini adalah WJC terakhir buat kami. Kami juga belum bisa meraih gelar juara dunia junior seperti senior-senior kami di tahun 2011 dan 2012,” kata Rosyita, pemain kelahiran Sleman, 6 Juli 1996.

Rian/Rosyita tidak bermain dalam penampilan terbaik mereka. Di game pertama, mereka seringkali melakukan kesalahan tidak perlu. Di pertengahan permainan, Rian/Rosyita sempat mengimbangi perlawanan Huang/Chen. Namun setelah menyamakan kedudukan 12-12, Rian/Rosyita membuang banyak poin dengan kesalahan sendiri.

Di game kedua, Rian/Rosyita juga sebetulnya sudah unggul hingga 7-2. Namun Huang/Chen yang merupakan juara bertahan, terus menggempur pertahanan Rian/Rosyita. Smash Huang yang terkenal keras, seringkali diarahkan ke pertahanan Rosyita dan gagal untuk dikembalikan dengan baik. Huang/Chen pun balik unggul 15-14 dan terus berlari hingga kembali merebut game kedua.

“Permainan kami tidak keluar. Kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Mainnya tidak enak, gerakan dan pukulannya tidak pas semua. Lawan juga tampil lebih baik, Chen permainan depannya bagus, Huang punya smash kencang yang sulit dikembalikan,” jelas Rosyita kepada Badmintonindonesia.org.

“Lawan sepertinya sudah mempelajari permainan kami, pola kami sudah ketebak. Smash Huang yang kencang sering menembus pertahanan kami, defense kami harus diperkuat lagi. Kami juga mesti bisa jaga fokus, sudah sering unggul tapi tersusul lawan,” kata Rian, pemain kelahiran Bantul, 13 Februari 1996.

Meskipun masih berstatus pemain junior, Huang/Chen sudah melanglang buana ke turnamen senior hingga di kelas grand prix gold. Huang/Chen juga tercatat pernah mengalahkan pasangan ganda campuran senior Indonesia, Riky Widianto/Richi Puspita Dili yang juga finalis Singapore Open Super Series 2014.

Berita Rekomendasi

Indonesia masih memiliki satu wakil lagi di final yaitu pasangan ganda putri Rosyita Eka Putri Sari/Apriani Rahayu. Wakil Indonesia ini akan berhadapan dengan wakil Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yi Fan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas