Equestrian Indonesia Grand Prix di Arthayasa
Berbeda dengan kompetisi di arena kuda pacuan yang rutin digelar dengan eskalasi persaingan tinggi, kegairahan serupa belum terasa di equestrian
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbeda dengan kompetisi di arena kuda pacuan yang rutin digelar dengan eskalasi persaingan tinggi, kegairahan serupa belum terasa di equestrian.
Menurut catatan, untuk equestrian, dari level kompetisi tingkat nasional, persaingan diantara 'rider-rider' tangguh baru tersaji satu kali. Yakni, melalui 'Arthayasa Derby' atau 'Arthayasa Spring Dressage and Jumping Competition' yang dihelat 28 Februari-2 Maret di Arthayasa Stable, Cinere.
Di tempat yang sama beberapa pekan sebelumnya sebagian besar 'rider' memang sudah saling berinteraksi, akan tetapi hanya berupa pelatihan bersama.
Dalam kalender kerjasama antara Equestrian Indonesia dan Equestrian Federation of Indonesia (EFI) yang sudah disepakati jauh-jauh jari, pada medio April ini mestinya ada 'event' di Parompong, Jabar.
Akan tetapi, kejuaraan yang semula dihelat oleh EFI ini entah kenapa tak jadi diselenggarakan. Kendati demikian, menurut keterangan yang dihimpun wartawan, kegagalan pelaksanaan 'event' di Parompong tampaknya terkait dengan pengunduran diri Sekjen EFI Triwatty Marciano dari kepengurusan organisasi berkuda equestrian yang dikendalikan oleh Irvan Gading itu.
Disebut-sebut jika Triwatty Marciano yang selama ini berperan besar dalam setiap pelaksanaan 'event'event' EFI, terutama dalam pengadaan dananya. Karena itu wajar jika EFI 'kelimpungan' setelah Triwatty Marciano sejak pertengahan Maret lalu mengundurkan diri dari posisinya yang vital di EFI, sebagai sekjen.
Triwatty Marciano tampaknya kini lebih fokus atau memusatkan perhatiannya pada klubnya sendiri, yakni APM (Adria Pratama Mulya), yang berlokasi di daerah Karawaci, Tangerang. APM adalah salah satu perkumpulan besar dengan banyak kuda impor equestrian dan beberapa kuda pacu.
Sejumlah kuda pacu milik APM bahkan terus dikompetisikan pada seri kejurnas pacuan PP Pordasi di Pulomas. Ini tidak mengherankan mengingat pada awalnya Triwatty Marciano lebih dulu menggeluti pacuan.
GRAND PRIX
Setelah sukses menggelar 'Arthayasa Derby', pada 15-18 Mei 2014 Arthayasa Stable kembali akan mementaskan satu lagi persaingan bergengsi. 'Event' bertajuk 'Indonesia Grand Prix' ini dipastikan akan diikuti 'rider-rider' utama tanah air saat ini.
Apalagi, mereka sudah beberapa bulan tidak terlibat dalam sebuah kompetisi resmi yang membuat adrenalin terpacu tinggi. 'Indonesia Grand Prix' menyajikan nomor-nomor strategis dari 'show jumping' dan 'dressage'.
Kejuaraan ini pastilah sudah ditunggu-tunggu oleh 'rider-rider' utama dari klub-klub atau stable terkemuka, yang selama ini tak pernah absen mengomentisikan 'rider-rider'-nya.
Atlet-atlet equestrian yang berhimpun di Aragon (Lembang), Bandung Equestrian Center (BEC/Lembang), Pegasus (Sukabumi), JN Stud (Sentul), Anantya Riding Club (Bogor), Pamulang Stable (Pamulang), Santamonica Stable (Bogor), Arthayasa Stable, Equinara Arthayasa, dan bahkan APM Equestrian Stable tentu sudah tidak sabar untuk mengikuti 'Indonesia Grand Prix' ini. (tb)