Greysia Polii: Orang Indonesia Banyak Kritik dan Pedas-pedas
Greysia Polii berupaya bangkit dari kegagalan tim Indonesia di Piala Uber 2014
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Greysia Polii berupaya bangkit dari kegagalan tim Indonesia di Piala Uber 2014. Sebagai pemain berpengalaman dia merasa bertanggung jawab atas ketidakberhasilan tim Uber Indonesia untuk memenuhi target dari PP PBSI mencapai babak semifinal dalam turnamen yang berlangsung mulai 18-25 Mei silam.
Tim Uber Indonesia hanya mencapai babak perempatfinal setelah ditaklukkan tim tuan rumah India dengan skor 0-3. Greysia Polii berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari dikalahkan Jwala Gutta / Ashwini Ponnapa 18-21, 18-21.
Kegagalan ini menyudahi perlawanan Indonesia. Sebab, di dua pertandingan sebelumya, tunggal putri Lindaweni Fanetri kalah 17-21, 10-21 atas Saina Nehwal. Kemudian, Bellaetrix Manuputty takluk 16-21, 21-10, 23-25 atas Pusarla Venkata Sindhu.
“Kita memang kalah mental karena kita tertekan. Sebenarnya, kemarin itu siapa yang siap maka dia yang menang. Sekarang bukan lagi saya lebih di atas dari dia bukan peringkat juga. Yang kita rasakan kita masuk lapangan, kita bisa mengalahkan mereka, tapi bisa kalah juga,” tutur Greysia.
Setelah berpartisipasi di turnamen beregu putri, pemain berusia 26 tahun akan berkompetisi di Indonesia Open di Jakarta pada 17-22 Juni mendatang. Jelang tampil di turnamen tersebut, Greysia mengaku harus mempersiapkan diri secara maksimal.
“Semuanya terutama mental. Mental harus kuat karena kita tahu orang Indonesia banyak kritiknya dan pedas-pedas. Libur 1 sampai 2 hari, kemudian berlatih lagi ke pelatnas Cipayung,” katanya.