Ricky Subagja Minta Maaf Pebulutangkis Nasional Gagal Total di Indonesia Open 2014
Nihilnya gelar di Indonesia Open tahun ini menjadi prestasi buruk Indonesia. Kegagalan ini mengulang prestasi kelam tahun 2007, 2009, 2010, 2011
Penulis: Abraham Utama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews, Abraham Utama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rikcy Subagja meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kegagalan pebulutangkis Indonesia meraih gelar di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014.
Ungkapan ini dikatakannya sebagai manajer pemain Indonesia di ajang berhadiah 750.000 dolar Amerika Serikat ini.
Sebelum ajang ini, peraih medali emas Olimpiade 1996 Atalanta ini telah memaparkan target yang harus dicapai para pemain pelatnas Cipayung. Target juara diberikan kepada ganda putra Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Ahsan/Hendra memang mampu melangkah hingga partai final. Namun unggulan pertama ini gagal memenuhi target setelah dikalahkan ganda Korea Selatan Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong 15-21 dan 17-21.
Prestasi Liliyana/Tontowi lebih buruk. Mereka hanya mampu melaju hingga semifinal. Unggulan pertama ini tak berdaya melawan ganda Tiongkok yang diunggulkan di tempat ketiga Ma Jin/Chen Xu. Mereka kalah 12-21 dan 8-21 dalam tempo 33 menit.
“Turnamen super series ini adalah kelas mereka. Sudah selayaknya mereka diberikan target juara,” kata Ricky selepas pertandingan final ganda putra, Minggu (22/6/2014) di Istora Senayan.
Target yang telah ditentukan juga tidak mampu dicapai Lindaweni Fanetri dan Bellaetrix Manuputty. Ditargetkan mencapai semifinal, mereka malah sudah tumbang di babak pertama. Ganda putri Greysia Polii/Nitya Maheswari yang diberikan target semifinal juga gagal setelah kalah di babak kedua.
Nihilnya gelar di Indonesia Open tahun ini menjadi prestasi buruk Indonesia. Tahun lalu, Ahsan/Hendra menyelamatkan wajah tuan rumah dengan gelar mereka.
Kegagalan ini mengulang prestasi kelam Indonesia tahun 2007, 2009, 2010, dan 2011. Pada tahun-tahun tersebut, tidak ada pemain Indonesia yang mengangkat trofi.