Tour de Indonesia Dijadwalkan Bergulir Kembali: Dari Celebes Series Hingga Java Series
kepengurusan Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia yang terbentuk melalui Munaslub di Hotel Santika, Jakarta, itu belum diakui KONI Pusat
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) di bawah kepengurusan Raja Sapta Oktohari dijadwalkan menggelar ajang balap sepeda Tour de Indonesia (TdI). Rencananya, TdI dibagi ke beberapa seri, mulai dari Celebes Series, Sumatera Series, dan Java Series.
“Kami merencanakan menggelar TdI dan nanti dibagi beberapa seri. Yang pasti, pertandingan-pertandingan yang bersifat lokal, nasional dan internasional. Kami berharap olahraga balap sepeda kembali berprestasi,” kata Raja Sapta dalam keterangan pers.
Bagi Okto, pencapaian prestasi atlet akan menjadi perhatian penting selain menyelenggarakan perhelatan di Indonesia, apalagi Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara tetangga terkait jumlah atlet berprestasi, pelatih dan komisioner.
TdI merupakan salah satu agenda dalam upaya peningkatan atlet balap sepeda nasional. Ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakernas) di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Dalam Rakernas yang hadir sebanyak 38 orang dengan perwakilan dari 19 pengprov ISSI yang ada di Indonesia, Okto, menilai nantinya waktu pelaksanaan TdI akan dirampungkan dalam Rakernas. Rencanananya, TdI bisa diselenggarakan pada tahun ini.
Namun, bukan perkejaan mudah bagi PB ISSI pimpinan Okto menggelar TdI, karena kepengurusan yang terbentuk melalui Munaslub di Hotel Santika, Jakarta, itu belum diakui KONI Pusat. Mereka tetap setia menunggu kepastian keadilan bagi kepengurusan PB ISSI.
"Kami yakin KONI merestui organisasi dalam waktu dekat, apalagi PB ISSI pimpinan Edmond Simorangkir tak mampu menyelesaikan persoalan di internalnya hingga 30 Agustus mendatang,” ujar Okto.
“KONI akan mengambil alih PB ISSI dan membentuk karteker. Dan kepengurusan ini yang disahkan. Dengan demikian, kami bisa diakui secara sah," katanya.