Pembinaan Atlet Indonesia Jalan Ditempat
Cabang olahraga pertama yang meraih medali di olimpiade adalah panahan di tahun 1988. Tapi sampai sekarang tidak ada perkembangan yang berarti.
Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Staf Ahli Menpora, Amung Ma'mun mengungkapkan bahwa sistem pembinaan atlet di Indonesia masih jalan di tempat sejak Asian Games 1988 di Seoul, Korea Selatan. Kata Amung, cabang olahraga pertama yang meraih medali di olimpiade adalah panahan di tahun 1988. Tapi sampai sekarang tidak ada perkembangan yang berarti dari cabang olahraga tersebut.
"Selama ini cabang olahraga yang selalu menyumbang emas di ajang Asian Games dan olimpiade adalah bulutangkis. Karena pembinaan bulutangkis di Indonesia sama dengan pembinaan di negara maju lain. Maka dari itu cabang olahraga lain juga harus bisa melakukan sistem pembinaan yang sama atau lebih baik dengan negara lain jika ingin bersaing," ujar Amung.
Di ajang Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan, kontingen Indonesia pada Asian Games 2014 hanya meraih 4 medali emas dari 9 emas yang ditargetkan oleh Kemenpora. Sebagian besar medali emas disumbangkan dari cabang bulutangkis. Pebulutangkis Indonesia menyumbang 2 medali emas dari ganda putra dan ganda putri.
"Harus ada terobosan dalam sistem pembinaan agar kita bisa sejajar dengan negara lain yang lebih maju. Saya melihat ada potensi dari sejumlah cabang olahraga. Misalnya, soft tennis yang kemarin mendapatkan perak dari Kusdaryanto yang merupakan atlet berusia 39 tahun, ini artinya ada ruang untuk perbaikan," kata Amung.
Kata Amung, dengan pembenahan sistem pembinaan tersebut, Pengurus Besar atau Pengurus Pusat cabang olahraga nantinya akan mudah menentukan atletnya untuk berlaga membela nama Indonesia di ajang tunggal atau multiajang olahraga internasional. Kemenpora pun akan menggandeng akademisi untuk merumuskan sistem pembinaan terbaik.
"Nantinya ini tidak hanya menyentuh level atas dalam proses di Program Indonesia Emas (PRIMA) saja, tapi juga sampai bawah, sampai kepada atletnya. Tidak menutup kemungkinan kita juga libatkan atlet dalam perumusan sistem pembinaan terbaik ini," ujar Amung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.