Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Mekanisme Penetapan Atlet Proyeksi Olimpiade 2016 Dikritisi

Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) KONI Pusat digelar sehari penuh pada Kamis (6/11) di Hotel Atlet Century Park Senayan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Mekanisme Penetapan Atlet Proyeksi Olimpiade 2016 Dikritisi
ist
Jose Rizal Partokusumo 

TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) KONI Pusat digelar sehari penuh pada Kamis (6/11) di Hotel Atlet Century Park, Senayan.

Rakornis yang pembukaan dan penutupannya dihadiri oleh Menpora Imam Nachrawin itu menetapkan program kerja KONI Pusat tahun 2015, evaluasi atas kinerja atlet Indonesia di Asian Games XVII/2014 Incheon, Korsel, serta membahas sejumlah kegiatan olahraga dalam dan luar negeri yang diselenggarakan beberapa tahun ke depan, diantaranya SEA Games XVII/2015 Singapura, Olimpiade XXXI/2016, Rio De Janeiro, Brasil, dan proyeksi Asian Games XVIII/2018 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang.

Diantara beberapa kegiatan dalam negeri yang dibahas, pelaksanaan PON XIX/2016 di Jabar, penyelenggaraan PON Remaja I-2014, yang dilaksanakan mulai 9 Desember di Jawa Timur, dan proyeksi atas pergelaran PON XX/2020 di Papua.

Berkaitan dengan PON Remaja, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman memastikan bahwa kegiatan PON Remaja II/2017 akan dilaksanakan di Semarang, Jateng. PON Remaja digelar tiga tahun sekali, mendahului PON.

Terkait dengan rencana penyertaan atlet ke Olimpiade Rio De Janeiro, yang dihelat 5-21 Agustus 2016, KONI Pusat memproyeksikan peraihan 1 medali emas dari tiga cabor yang ditargetkan, yakni bulutangkis, angkat besi, dan panahan. Disamping itu, KONI Pusat juga menetapkan adanya 6 cabor dengan 11 atlet yang diharapkan lolos dari babak kualifikasi.

Ke-6 cabor yang ditargetkan lolos dari babak kualifikasi dengan jumlah 11 atlet tersebut adalah atletik, rowing, balap sepeda/BMX, renang, voli pantai dan berkuda ketangkasan atau equestrian.

Salah satu kriteria dalam penetapan cabor dan atlet yang diikutkan dalam babak kualifikasi ini adalah peringkat dan catatan waktu terbaik mereka dari multi-event terakhir yang diikuti, yakni Asian Games XVII/Incheon. Oleh karena itu, untuk cabor atletik, ada nama Maria Natalia Londa, yang memetik medali emas dari nomor lompat jauh. Yang menarik, untuk equestrian, nama atlet yang diterakan adalah Larasati Gading.

Berita Rekomendasi

Larasati Gading meraih medali perunggu dari nomor dressage (tunggang serasi) kontes equestrian Asian Games XVII/Incheon tersebut. Akan tetapi, penetapan atlet berkuda untuk diberangkatkan ke Asian Games XVII/2014 itu sendiri tidak melalui proses seleksi.

Sehubungan dengan itu, komunitas equestrian meminta KONI Pusat untuk bersikap bijak dalam menetapkan atlet yang diproyeksikan.

"Kami tidak mempermasalahkan siapa atlet yang ditunjuk. Yang kami pertanyakan adalah, mekanisme pemilihan atletnya. Sangat miris jika hal standar seperti itu masih diabaikan oleh petinggi organisasi olahraga seperti KONI Pusat," ujar Jose Rizal Partokusumo, pemilik JN Stud & Horse Club sekaligus ketua dari Equestrian Indonesia (Eqina), wadah yang menghimpun mayoritas klub-klub berkuda ketangkasan.

"Eqina yang berafiliasi dengan PP Pordasi dan masyarakat equestrian memprihatinkan hal ini, karena penunjukkan atlet tidak melalui mekanisme yang benar, bahkan bukan pula dalam event yang benar. Keprihatinan ini langsung kami wujudkan dalam bentuk kritik kepada otoritas olahraga terkait," ujar Jose Rizal Partokusumo.

"Satu hal lainnya, inilah cerminan olahraga telah dikelola individu yang tidak mengerti olahraga & memahami Olympic Charter,yakni semangat fairness, kompetisi secara terbuka & fair. Kalau model tunjuk langsung seperti ini mungkin lebih cocok dalam manajemen kemiliteran," ungkap Jose.

Kemungkinan adanya perubahan terkait atlet yang diproyeksikan ke Olimpiade 2016 ini masih sangat terbuka karena Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman mengatakan, pihaknya menyerahkan pengelolaan equestrian kepada masyarakat equestrian sendiri, berdasarkan ketentuan dalam AD/ART KONI. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas